pasti anda tahu era prosesor komputer dual core sebagai pengganti era pentium milik intel. tentu saja dual core lebih unggul kecepatan karena memang berbagai masalah dan program dieksekusi oleh dua manager dalam satu atap, begitulah saya mengistilahkan. karena itulah komputer lama mulai dari pentium dua sampai pentium 4 sudah lama ditinggalkan sebab orang zaman sekarang menuntut kecepatan proses yang serba wah! menggunakan komputer pentium tak ubahnya memancing ikan dengan kail, yang harus membuang banyak waktu untuk mendapatkan seekor ikan. sementara menggunakan prosesor model terbaru semacam core i layaknya kapal besar khusus pencari ikan yang sekali hunting langsung dapat dan jumlahnya ribuan ikan. sangat efektif dan efisien.
percuma kalau saya hanya ngomong komputer atau malah membahas cara menangkap ikan.
tahun ini kereta kepengurusan Pondok Tahfidh Yanbuul QUr'an Putra Dewasa dimasinisi oleh santri sarat pengalaman baik segi manajerial maupun lapangan. H. Zainal Arifin atau kawan-kawan lebih senang menyebutnya Ji Pin sebenarnya sudah sangat powerful jika harus memimpin kepengurusan pondok ini tanpa intervensi pihak atau staf pengurus manapun. tapi dia tak melihat superioritas tersebut. malah dia buat mesin manajerial yang berotak hexacore, enam prosesor!
kalau yanbu' yang biasanya mengandalkan mesin dual core, yakni kepemimpinan yang dimotori dua orang: ketua I yang biasa menangani departemen rohani (pendidikan, jam'iyyah, litbang & keamanan) dan ketua II yang menangani bidang jasmani (koperasi, pembangunan, KapBerSos & logistik). maka tahun ini sedikit beda. enam orang pengurus harian lintas usia sering duduk bersama dalam satu forum, mengadakan evaluasi kerja, membahas rencana strategi (renstra), memutuskan aturan baku untuk masalah baru yang mencuat dalam keseharian pondok. sosok ji pin sendiri selaku ketua I dan mantan departemen keamanan adalah seorang gus yang lapar keilmuan dan haus kerja, bukan tipe gus yang aji mumpung ataupun gus dengan plat nomor "hadza abi". usianya yang cukup matang dipadu pengalaman organisasi dan channel di berbagai tempat dan bidang membuatnya bisa disebut the right man on the right job. M. Irvanul mawahib adalah yang paling lama di antara kami berenam dalam mengenal pondok yanbu'. alumni departemen pembangunan dan keamanan itu bisa dibilang cakap menangani kenakalan para kompetitor pengurus dan otomatis lebih tahu seluk beluk perbedaan yanbu' sekarang dan dulu. yusrul ula terpilih sebagai bendahara I tiga kali berturut-turut adalah mantan departemen logistik (dulu konsumsi) yang pastinya tahu cara menangani santri yang bandel membayar i'anah dan syahriah pondok. kemampuannya mengatur keuangan secara sistematis tak usah diragukan. dia yang paling senior dalam kepengurusan dan posisi tawarnya (bargaining power) sangat tinggi mengingat kapasitasnya yang hafidz qur'an dan telah khatam setoran di kedua kyai kami. ahmad chasan dulu terkenal keganasannya dalam urusan hardware komputer. dia bisa belajar komputer dari nol hingga sekarang sudah mahir. dua tahun menjadi sekretaris sudah cukup baginya untuk pindah ke bagian Bendahara II pada tahun ini sebagai pendamping pak yusrul. kedisiplinannya menangani barang dan keuangan intern (pembayaran i'anah) dan ekstern (wesel & paket pos) bisa dibilang mumpuni.lalu ada hartoko ardhi selaku sekretaris II yang pernah memangku posisi bos departemen koperasi. usianya paling tua diantara kami berenam dan pengalamannya dalam bidang komputer dan jaringan plus intelektualnya yang unik sering mencetuskan pemecahan yang brilian. terakhir, aku. yang paling muda diantara semua pengurus, tak hanya di antara kami berenam. bekal yang kupunya adalah kapasitasku yang mantan rois PPM/OSIS di madrasahku dulu dan hobiku dalam mencoba berbagai software komputer, mendudukkanku di posisi sekretaris I yang menangani administrasi dan arsip pondok.
sistem hexacore yang kami jalankan tak hanya terbukti ampuh, tapi juga sangat menyenangkan. crash yang sering dialami pengurus memang sangat mudah diatasi dengan enam orang langsung, bukan hanya satu atau dua orang. kami pun saling mengevaluasi berbagai kebijakan hasil terapan "mesin" kami. luar biasa! terima kasih untuk Allah atas semesta cinta yang dicipta sehingga aku bisa sampai ke dalam fase ini. belajar kepemimpinan langsung pada para ahlinya, gratis! tak usah ikut berbagai model pelatihan yang berkembang seperti sekarang ini.
terima kasih kuucap pada teman-teman lama yang menemaniku dalam kepengurusan Persatuan Pelajar Madrasah MAI Attanwir, konsulat IKBAL, mereka yang menemaniku dari kelas Ia sampai VIa, tak lupa untuk kawan-kawan baru di yanbu'. untuk mereka yang membuatku menjadi bodoh kembali, jazakumullohu ahsanal jaza'.
terima kasih luar biasa! kepada teman-teman pondok tahfidh yang memanggilku dengan sebutan luar biasa keren: bee!
kalau santri biasa memanggil temannya dengan asal njeplak atau bahkan membuat nama baru yang jauh lebih tak bermakna, aku dengan segala unsur keterbatasan dan kekuranganku, mulai terbiasa menjadi "lebah" di pondok tahfidh. syukron jazila..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar