Minggu, 19 Februari 2012

Berkah doa tunanetra

setidaknya dua kali saya merasakan berkah doa para insan istimewa, mereka yang diciptakan Allah dan dijaga pandangannya dari segala kemaksiatan dunia.

di sebuah masjid, shaf pertama aku takbir memulai shalat. di sebelah kiriku adalah seorang tua yang sebenarnya tak begitu kuperhatikan sampai akhir dzikir yang dipimpin imam. sang imam tak memimpin doa, dia hanya mengamini. kucari-cari siapa yang memimpin, eh ternyata orang tua tadi yang hanya lamat-lamat melafadzkan doa. doa standar orang kampung yang sangat biasa terdengar. lalu apa istimewanya orang ini?pikirku. setelah beliau shalat ba'diyah di tempatnya, diambilnya tongkat yang tergeletak didepan sajadahnya (yang sejak awal juga tak begitu kuperhatikan) lalu berbaliklah ia berdiri meninggalkan masjid dengan dituntun makmum lainnya. subhanallah. orang ini diangkat derajatnya karena kekurangannya. rasa syukurku ikut mengiringi air mata yang keluar tiba-tiba, mengingat banyaknya dosa yang kulakukan dengan mata sehatku...

malam kala ku pulang dari sebuah masjid, aku bertemu dengan orang tua berjalan berdua dengan tongkatnya, menyusuri jalan ramai oleh anak-anak muda nongkrong menghabiskan malam jumuah (bukan malam minggu seperti di kota-kota lain). tak ada salahnya bukan aku menemaninya sebentar, mungkin saja ada kalam hikmah yang bisa kudapat dari orang tersebut. pak samiyono, begitulah dia memperkenalkan dirinya padaku. mungkin dia sudah lupa aku, tapi ini adalah kali kedua aku menuntunnya, sama-sama pada saat kepulangannya dari masjid. kenekatannya untuk jauh-jauh turun gunung untuk mendatangi majlis pengajian atau shalat di masjid besar walau tak diantar siapapun. tak punya anak karena tak ada wanita yang mau menjadi istrinya, tak menghalanginya untuk bersyukur atas segala kekurangan yang dititahkan Allah, beribadah kepada-Nya selama masih hidup.

terima kasih kepada mereka yang tak butuh sinar mentari untuk melihat kekuasaan Allah
kepada mereka yang berjalan dengan tiga kaki dalam hidup penuh makna
Allaahumma baarik lahum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar