Andai nafsu itu aku
Dan nafsu tak pernah mengejek kuasa Tuhan
Dulu ku ditanya oleh Tuhan tentang siapa Dia
Tapi kujawab angkuh
Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau
Lalu ku diinterogasi dan dicecar hukuman
Tuhan
Betapa besar nikmat yang Kau berikan
Pada hambamu yang cucu nafsu pembangkang
Terima kasih kuucap selalu
Karena Kau berikanku cinta
Dan aku bisa berangan
Dan kuhidupkan akalku dengan cinta-Mu
Dan mungkin akan kujawab pertanyaan-Mu dulu
Dengan cara lebih puitis
Aku adalah buah karya cinta-Mu yang teragung pada hambanya
Dan Engkau tak lain adalah Sang Pencipta yang paling agung di jagad ini
Atau secara militeris
Aku adalah bawahan sedang Engkau adalah atasanku
Atau ungkapan hamba sejati
Saya adalah segumpal darah yang hina
Sedang Anda adalah Tuhan yang Maha sempurna tanpa tandingan
Ataukah bergaya murid pada gurunya
Saya adalah makhluk bodoh sedang Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu
Karena Engkaulah Tuhanku
Tanpa ada lain yang bisa menyangkal
Maka akan kuhadiahkan hidupku yang secuil ini
Untuk memandikan tubuhku
Yang penuh dengan lumut dosa yang sudah mengkerak
Lalu aku akan menghadap-Mu
Dengan keadaan sucinya seorang hamba
Hamba yang masih butuh mengemis rahmat pada Tuannya
Walau sudah pasti Tuannya takkan menyiakannya
Hamba yang memaksa tetap memakai pakaian dosa
Walau dia tahu pakaiannya menghalanginya dengan Tuhan
Walau dia tahu bahwa dengan begitu pangkatnya turun ke neraka
Walau dia tahu dia hanya memakainya sebentar lalu akan kepanasan selamanya
Tuhan
Bukankah Kau pantas memaafkanku
Karena Engkau maha Pemaaf
Bukankah Kau pantas menyiksaku
Karena Engkau Maha Kuasa
Aku bukanlah memaksa
Tapi aku juga tak kuasa untuk memilih
Karena aku pasti akan memilih yang terbaik untuk nafsuku
Kalaupun aku memilih
Maka aku takkan memilih keduanya
Aku akan memilih
Cinta-Mu dan keridloan setiap waktu
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar