Ketika jantung kota berdenyut
Ketika relung pilu menyemut diantara reruntuhan air mata
Yang mengalir selalu
Ujarmu kalian bersatu
Tak tahunya hanya dulu
Bagi kami engkau hanyalah sampah rerongsokan di pinggir kota
Yang dikirim untuk menyumbat mulut kami
Belenggumu sudah rapuh
Dan sekarang telah runtuh
Yang kini terkubur bersama harapanmu
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar