di mana mereka berkata:
dunia hanya malam tanpa bintang
angin sepoi hanya mengurus mimpi
tidak merealisasikannya
maka doa pepohonan yang gemar
melambaikan mimpi
hanya bisa kujawab dengan
senyum
lantas kusapih duka
kutaruh di dalam peti mati tertata di balai desa
maka di kota aku bisa tertawa
tawa dalam duka orang-orang desa
apakah orang kota tak bisa berduka
dan orang desa tak berhak punya cita
mereka punya
yang sekarang dibawa semilir angin dari kota
ya, hanya kota yang punya angin
kami, orang desa tak lagi punya.
kudus, 20 shofar 1433
Tidak ada komentar:
Posting Komentar