Kamis, 19 Januari 2012

Setengah gelas air kebijaksanaan

apa yang anda pikirkan ketika anda melihat sebuah gelas yang terisi air separuhnya?
apakah anda termasuk golongan yang berpikir: "airnya tinggal separuh" atau berpikir: "airnya masih separuh". volume air tersebut sama. yang berbeda adalah persepsi yang kita bangun. terserah dari sudut pandang mana kita melihat. kalau kita memikirkan kata "tinggal separuh" berarti kita lebih cenderung melihat kekosongan yang mendominasi gelas tersebut. kalau kita berpikirnya "masih separuh" berarti kita lebih fokus pada airnya sehingga cenderung menganggap bahwa airnya cukup banyak.

renungkan dan raba persepsi anda! ketika anda melihat dua orang sesama muslim. yang satu sangat anda kenal dan yang lain baru anda kenal. ketika dua orang tersebut melakukan hal yang sama, entah itu sama-sama baiknya atau sama jeleknya, kemungkinan besar penilaian anda tidak sama. misalkan, keduanya sama-sama menyumbang uang satu miliar di sebuah masjid. mungkin anda menilai salah satu ikhlas dan yang satunya riya'/pamer. entah yang anda nilai riya' itu teman anda karena biasanya dia suka main dadu sehingga tidak mungkin dia menyumbang segitu banyaknya uang untuk amal jariyah. atau mungkin anda menuduh orang satunya karena anda memang tidak begitu mengenalnya (hanya tahu namanya saja).
ingat kawan! bukankah gelasnya berisi sama. sama airnya dan sama volumenya walaupun gelasnya berbeda. lalu kenapa anda menilai volume keduanya berbeda?

anda pasti punya sahabat dekat yang sangat mengerti anda atau setidaknya sangat baik terhadap anda. bahkan mungkin tak pernah menyinggung perasaan anda. nah, suatu ketika teman anda itu tidak sengaja melakukan sesuatu yang menyakitkan hati anda. pada saat itu anda mempunyai kemungkinan untuk melihat air dalam gelas yang hampir penuh (dalam hal ini kebaikan teman anda itu) atau lebih memilih fokus pada secuil ruang kosong dalam gelas yang tak terisi air (kejelekannya yang hanya sepintas dan tidak sengaja dilakukan).
bukankah kita sering sekali menafikan kebaikan dari teman kita yang sangat banyak tak terhitung dan lebih mementingkan ego sesaat, mengikuti hawa nafsu untuk memutus persahabatan yang telah terentang lama.

tinggal sudut pandang kita memilih mana, apakah pikiran kita terfokus pada "kebaikannya masih banyak" atau "kebaikannya telah berkurang". ingatlah!yang menentukan berharganya air yang ada dalam gelas adalah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar