Jumat, 20 Januari 2012

Surat Untuk Dewi ‘Dee’ Lestari

Untuk Blog Contest Mizan.com

teruntuk penulis paling gokil sedunia: dee. salam hangat dari saya. semoga dee makin agresif dalam karya-karya membangun bangsa.
tak menyangka saya dulu bisa mengenal tulisan-tulisan mbak. buku pertama dari koleksi karangan dee adalah madre. memang terlambat sekali ya saya tahu ada seniman hebat semacam dee. tapi karena keterlambatan itu pula yang membuat saya merasakan fenomenalnya pengaruh karya-karya sarat makna yang terangkum dalam madre. jarang ada penulis yang bisa mengomparasikan secara tepat porsi esai, cerpen dan puisi yang terimajinasikan secara sempurna dan tertuang rapi dalam satu buku. gaya penulisan apa adanya khas dee dan cenderung sederhana kadang malah begitu membekas di hati. contohnya: puisi barangkali cinta yang tersemat sebagai penutup novel madre, tak bosan saya membaca berulang kali, bahkan hampir hafal.
hidangan itu terasa mewakili tema-tema sebelumnya. selamanya pun, tema cinta tak akan pudar dimakan zaman, karena selalu ada jiwa-jiwa muda yang haus sastra. dan bukankah dee juga seperti itu juga dulu sampai kini, berjiwa muda.
yang saya harapkan, lilin yang telah dee nyalakan mampu menjalar ke seluruh negeri ini, menumbuhkan tunas-tunas pecinta sastra yang bisa mengharumkan nama bangsa indonesia di kancah dunia. selama ini, sepertinya karya-karya sastra kita belum banyak terjamah oleh bangsa-bangsa lain. bahkan jarang sekali dikaji oleh anak-anak bangsa kita sendiri.
saya hanyalah salah satu dari mereka yang masih selalu haus pencerahan sastrawi. nyala api yang saya sulut dari dee terasa angin-anginan. kadangkali membara, tapi lebih sering nyaris padam.
mungkin suatu saat dan saya berharap sekali saya bisa bertemu dengan dee. belajar banyak tentang membuat sastra gaul dari dee. atau malah ketika nanti dee membuat karya lagi yang lebih menggigit, saya bisa menjadi salah satu tim suksesnya.
saya yakin, sama seperti keyakinan dee juga barangkali, bahwa dengan tulisan, budaya akan lebih cepat berkembang dan tersampaikan. tulisan akan jauh lebih efektif mempengaruhi orang dibanding metode penuturan. lewat tulisan-tulisan sarat imajinasi, ruang kontemplasi akan terbuka lebar. selain itu kita dapat berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah untuk memberantas buta huruf, dengan menyediakan bacaan yang bermutu, sekaligus juga mencerdaskan bangsa.
terima kasih kepada dee atas buku dan tulisannya. saya dan para pecinta sastra yang lain, selalu setia menunggu, mengapresiasi, mengangkat jempol tinggi-tinggi atas karya dee selanjutnya. karya yang saya deskripsikan dalam pantun ini:
lain ladang lain belalang
lain lubuk lain ikan
makin dipandang makin senang
hati suntuk jadi hilang

dari : Moh. Salahuddin Al-Ayyubi
Untuk : Mizan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar