kredibilitas atau trust atau apalah istilahnya, pada akhir-akhir ini makin mendapat tempat di koran, tabloid, televisi atau media massa lainnya. ada kabar yang baik dan seperti biasanya, lebih banyak diekspose yang jelek. yang paling hangat (tapi sebenarnya sudah basi) adalah tingkat kepercayaan publik kepada DPR sudah sangat merosot. mengekor pada penurunan signifikan tingkat kepuasan rakyat pada pemerintahan SBY-Budiono. di bidang olahraga, setali tiga uang. bulu tangkis yang dulu menjadi tameng terdepan prestasi bangsa kita, kini bangkrut prestasi. yang lebih parah, PSSI yang dari dulu minim prestasi pecah menjadi entah berapa golongan sehingga masyarakat lebih tertarik kepada hasil barcelona-real madrid daripada melihat tawuran yang seolah menjadi menu utama persepakbolaan indonesia.
beruntung sekali Allah masih mengijabahi do'a para hamba-hamba yang ikhlas se-indonesia sehingga negara yang carut marutnya gak ketolongan ini masih banyak hal positif yang bisa diambil.
ada BUMN yang tengah direnovasi sang menteri, dahlan iskan. ada basket yang lagi naik daun. lalu dunia musik indonesia yang makin variatif dan diterima semua segmen. bisnis syariah makin gencar diminati anak bangsa. yang paling gress, peringkat investasi indonesia yang dinaikkan dua lembaga terpercaya dunia, fitch rating dan moody's investor service.
jadi, sabda Nabi benar kan bahwa ummatnya tidak akan berkumpul dalam satu kesesatan.
mengingat hal-hal di atas, tentunya kita perlu introspeksi lebih banyak. jangan dulu mengkritik yang lain habis-habisan sehingga mereka kehilangan muka di depan umum. kita bercermin dulu, apakah kita sendiri adalah orang terpercaya. kita perlu lebih membuka diri kepada orang-orang terdekat lalu kepada masyarakat umum, sehingga meminimalisir kebohongan kita. istilah birokrasinya, transparansi. entah itu transparansi keuangan, kesehatan, tindak laku dan lain sebagainya. hematnya, penilaian tentang diri kita ya bukan kita sendiri yang melakukan, tapi orang lain yang sering berinteraksi dengan kita. lihatlah seberapa kali mereka mau bekerja sama dengan kita, sikap mereka kepada kita, dan seberapa kuat bargaining power kita di tengah-tengah masyakarakat.
sudah cukuplah anda mencontoh Nabi Muhammad yang telah membangun kredibilitasnya sejak kecil, sehingga ketika Nabi menyiarkan berita isra mi'rajnya, abu bakar sahabatnya langsung percaya 100%, tanpa keraguan sama sekali. luar biasa! saya yakin anda, saya sendiri dan kita semua ummatnya bisa meneladani, jika kita mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar