Kamis, 23 Februari 2012

Untuk yang kita cintai

untuk mereka yang kita cintai, apa yang seyogyanya kita lakukan?

1) untuk Allah, Sang Maha Cinta. sudah jelas dan termaktub dalam ayat suci Alqur'an, yang intinya: imtitsalul ma'murot wajtinabul manhiyyat. melakukan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. tapi ada beda yang nyata dari ketaatan yang dilakukan selaku hamba-Nya dengan ketaatan dari kekasih-Nya. keduanya memang sama-sama mengabdi, dan menjalankan perintah tanpa tanya babibu esensi dan manfaat dari segala yang diperintahkan, tapi hamba akan selalu mengharap welas asih berupa "ganjaran" dari apa yang dilakukannya, entah itu kebutuhan duniawi maupun cadangan pahala ukhrawi. dan itu memang tak bisa disalahkan, karena Allah memang memerintahkan kita untuk meminta ganjaran itu kepada-Nya. dan kita juga menyadari bahwa kita adalah makhluk lemah tak berdaya dan sangat membutuhkan keadilan dan bantuan dari Sang Maha Kaya dan Kuasa, yakni Allah yang esa. tapi akan lebih berharga lagi bila ibadah (hablun minallah) dan muamalah (hablun minannas) yang kita lakukan selama ini kita dasari dengan cinta yang ikhlas. abdi yang taat karena takut Allah mungkin hanya akan melaksanakan shalat lima waktu saja. beda dengan taat karena cinta, sang kekasih akan shalat lima waktu beserta shalat sunnah rawatib, dzikir dan nafilah sholat tahajjud dan dhuha setiap hari selama hidupnya. ketulusan cinta yang maha hebat akan dapat membuat putus asa setan dalam menggoda anak adam. karena Allah membuat dunia ini dengan cinta, yakni cinta pada nur muhammad, maka dibuatlah bermacam bentuk makhluk di dunia fana ini. maka, untuk membalas cinta-Nya pada alam ini (termasuk kita manusia sekaligus ummat muhammad) kita harus selalu mengingat Allah dalam kondisi dan situasi apapun sebagai bentuk cinta kita pada ilahi.

2) untuk Muhammad. perumpamaan: dalam bidang bisnis dan manufaktur kenapa sang bos atau direktur mendapat gaji tertinggi dibanding yang lain padahal masih capek mereka yang kerja lapangan? karena jasanya. karena pemikirannya. karena kerjanya yang efektif sangat berguna dalam menentukan arah perusahaan sehingga kemajuan dan kemunduran hasil kerja semua staf bisa dipastikan akibat kejelian dan kebijakan sang bos meniti langkah ke depan. Muhammad adalah manusia biasa yang multitasking. sosok makhluk berfitur komplit. Dia nabi, rasul, pernah miskin dan kaya, pernah gagal dan berhasil, pemimpin agama, suku, bangsa, negara dan nantinya juga pemimpin semua massa di padang mahsyar. dia wujud cinta sejati yang tercipta sebagai rahmatan lil alamin. setetes nur muhammad telah menjelma menjadi triliunan malaikat, miliaran manusia, jutaan galaksi, serta menurunkan cinta yang tak terhitung banyaknya yang terjadi dalam interaksi antar manusia. kita yang sudah seharusnya membalas jasanya tersebut, sudah didahului oleh Allah dan para malaikat dalam mencintainya. redaksi "yusholluuna" dalam ayat perintah bersholawat yang termaktub dalam surat Al-ahzab menyiratkan bahwa kegiatan bersholawat itu dilakukan terus menerus dan sedang berlangsung setiap waktu oleh Allah dan para malaikat. cinta yang luar biasa bukan? sedangkan kita masih bisa menghitung dengan jari jumlah sholawat yang kita baca tiap harinya. sholawat yang kita baca juga selayaknya kita imbangi dengan manjaga warisan nabi yakni qur'an dan sunnahnya. kita amalkan isi qur'an dengan maksimal sesuai kemampuan diri, kerjakan yang berasal dari sunnahnya, baik perkataan, perbuatan maupun persetujuannya.

3)untuk kedua orang tua. kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. ibu adalah sekolah cinta yang pertama di dunia ini, setelah kita lahir. ayah adalah investor yang berperan besar dalam membuat rel kehidupan kita selanjutnya. bagi kita yang masih mempunyai orang tua yang lengkap, birrul walidain adalah kunci kesuksesan yang pertama. tanpa ridlo mereka, besar kemungkinan jalan yang kita tempuh akan penuh bebatuan tajam. karena ridlo Tuhan juga terletak pada ridlo keduanya.

4) untuk pasangan. nggak tahu ya, kan belum pengalaman...kapan-kapan aja ya disambung, kalau sudah punya istri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar