seperti halnya para pencari ilmu lainnya, aku ingin bisa selalu ta'dhim pada guruku, mereka yang pernah mengajariku walau satu kata. maka siapapun yang bergaul dengan kita dan memberi teladan yang baik dari segi perkataan maupun perbuatan adalah guruku juga. berbuat baik pada mereka semua. karena aku belum mampu seperti kata sayyidina ali yang mau menjadi budak bagi yang mengajarinya satu kata, atau memberi imbalan sekian dinar bagi muallim.
yang bisa aku lakukan, minimal adalah mengambil satu persatu mozaik ilmu dari mereka untuk kutempelkan dalam diriku, kuharap agar doa mereka selalu menaungiku menempuh kehidupan penuh berkah.
KH. Hamam Munaji men'sunnah'kan pakaian tak bergambar dalam tatanan madrasah yang beliau pimpin semasa hidup. bahkan sampai sekarang madrasah Attanwir tercinta, masih kuat memegang tradisi tersebut, jauh setelah meninggalnya beliau, sehingga tidak ada seragam batik dalam kamus kami. maka aku juga ingin mendapat berkah dari beliau dengan berusaha memakai pakaian minim gambar, termasuk batik. bukannya aku tidak cinta produk dan budaya indonesia.
KH. ahmad muthi' suwito adalah tipikal kiai tegas pendirian yang tidak mau neko-neko dalam mencari dunia ataupun pangkat politik. aku berusaha mengenang ajarannya dengan mendekapkan kedua tangan di atas dada sewaktu i'tidal setiap shalat, khilaf dengan mayoritas ulama' syafi'iyyah yang mensejajarkan tangan dengan tungkai.
KH. Muhammad Ulinnuha Arwani adalah 'alim dan 'arif billah. pemimpin thoriqoh itu bisa manyiratkan qoul hikmah dalam humor ringannya kala mauidhoh atau berinteraksi dengan para 'rencang-rencang santri'.ketaatannya pada abahnya Romo Yai KHM. Arwani Amin, membuatnya berhati-hati dalam menafsirkan dhawuh larangan santri untuk mengikuti musabaqoh, sehingga beliau bahkan menganjurkan mereka yang mengaku menjadi 'anak'nya untuk tidak ikut kuliah dengan beasiswa yang memakai tes hafalan qur'an. kalau mau kuliah harus dengan biaya sendiri atau beasiswa yang tak mengaitkan dengan qur'an. luar biasa wira'inya syaikhul muqri'in kudus ini. klop dengan kapasitasnya sebagai pemimpin thoriqoh yang banyak dzikir bil qolbi, kecuali doa beliau tidak berkenan memberi mauidhoh hasanah di tempat lain, selain pada santrinya sendiri. kedisiplinannya menjaga waktu dan makanan serta kebersihan membuat kami para santri sangat segan untuk melanggar. hobi beliau pada karya seni ukir berkelas bisa dilihat terpampang di tiap sudut pondok. aku bahkan bisa menyimpulkan begini: jadi kiai harus bermotto 'telah kaya, sedang kaya dan akan kaya' baik dalam urusan dunia maupun akhirat. anda setuju? setidaknya saya setuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar