Rabu, 29 Februari 2012

Kata Gus 'Im

semakin tinggi derajat seseorang, tanggung jawabnya semakin besar.

Rumput di sela padi

carilah apa yang mungkin tak bisa didapat tanpa dicari. abaikan apa yang patut diabaikan, hal yang bisa didapat walau tanpa dicari.

rumput akan keluar kala kita menanam padi. padi tak akan keluar kala kita menanam rumput. pemahaman itu seperti disampaikan guru-guruku dahulu yang sering muncul kala aku nderes ayat ini: man kaana yuriidu hartsal aakhiroti nazid lahuu fii hartsih..wa man kaana yuriidu hartsaddunya nu'tihii minha wamaa lahuu fil aakhiroti min nashiib...
seperti Nabi Sulaiman yang memilih ilmu daripada harta dan pangkat
seperti Nabi yusuf yang mandapat tarbiyah karena menahan hasrat syahwatnya
seperti Luqman yang mendapat keturunan penuh berkah karena washiatnya

mereka lebih memilih investasi akhirat, mengalahkan kesenangan pada dunia yang hanya sementara. memilih menanam padi daripada menanam rumput. karena menanam padi akan otomatis mendapat bonus, beda halnya dengan hanya menanam rumput.

subhanaka laa 'ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa...

(tsulasa' ba'da maghrib, di sela pengajian tafsir gus 'ainun na'im)

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

Ya Allah
Engkau yang menerima taubat dari siapapun yang Kau mau
Engkau yang memberi pahala atas hamba manapun yang Kau suka
Engkau yang melebur segala dosa kekasih yang Kau cinta
Engkau yang meninggikan derajat para pewaris Nabi yang kau pilih

dengan segala kekurangan hamba yang tanpa daya
ku mohon pada Engkau, Dzat yang tiada dua
ampunilah ia
cintailah ia

ia = KH. Abdullah Faqih, Pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Langitan Widang Tuban yang telah dipanggil menghadap-Nya ba'da maghrib malam kamis (29-02-2012 / 08-04-1433)

Selasa, 28 Februari 2012

Lilin Ahad Pagi

Kepada mereka, teman-teman seperjuangan yang namanya kusebut di bawah ini, Ahad pagi lalu ku tuturkan mawa'idh yang semoga berguna. semoga lilin-lilin kecil itu akan menjadi obor penerang dunia kelak dengan ilmu Alqur'an.

1) asri
2) muhammad nur nawawi
3) muhammad khafidh kasirin
4) mukhlis priyatno
5) hadika azizul a'la
6) ahmad muhajir
7) muhammad nabilul umam
8) ahmad ferry anggriawan
9) muhammad misbahul munir
10) zainal arifin
11) ainun najib
12) fadhlus sya'ban
13) udkhuluha bisalamin aminin
14) wahyu widodo
15) muhammad syauqi nur afandi
16) muhammad abdul muiz
17) taufiqur rohman

- kesadaran sendiri itu lebih awet daripada pengajaran kebaikan oleh orang lain
- bersama start-nya belum tentu bersama finishnya. bersama belajar makhraj dari guru yang sama, belum tentu hasilnya sama.
- jangan bosan-bosan nderes juz-juz yang sudah di-loh maupun yang belum, supaya lisan terbiasa dengan bacaan qur'an
- dengan siapa anda berkumpul, sedikit banyak akan mempengaruhi anda. memberi sugesti yang entah baik atau buruk bagi anda.
- guru membiarkan kesalahan murid, bukan karena sang guru tidak tahu atau acuh atau bahkan ingin muridnya tetap bodoh, semata-mata ingin agar sang murid bisa belajar sendiri kesalahannya dan berusaha memperbaikinya sendiri, tentunya dengan meminta bimbingan pada sang guru.
- bila kau tak menemukan teladan yang pantas dari teman-temanmu untuk kau anut, cukuplah syaikhmu, orang tua keduamu di pondok, lebih dari cukup untuk jadi panutanmu.
- bermain (playstation etc.) itu baik, tidak salah. yang salah itu bermain lalu lupa waktu, kembali ke pondok lewat jam 12 malam. keluar dari pondok itu sah-sah saja untuk memenuhi segala kebutuhan jasmani. yang salah yaitu keluar tanpa seragam dan mencemarkan nama baik masyayikh saat di luar.

Nikmat Tuhan

aku teringat dengan kawanku, Achmad Thoriq Hidayatullah. suatu kali ia kehujanan lantas berteduh di teras sebuah rumah. lalu lewat di depannya seorang tetangganya yang pulang dari bekerja dan berjalan menerobos derasnya hujan, sambil berkata pada thoriq: "hei, ngapain berteduh? diberi nikmat oleh Tuhan dengan hujan deras gini kok nggak disyukuri..!". spontan, thoriq menjawab dengan santai: "lho, nikmat Tuhan kok malah diinjak-injak..."

Hujan di bulan Nopember

Rintik I : permohonan
Sebuah pena dari langit
Menuliskan goresan di sekujur debu kering
Meronta…meminta asa
Jadikan aku penduduk bumi
Akan kuisi hati-jiwa yang kering
‘kan kuhibur dengan nada-nada rindu
Mengalir jauh ke samudra
Tak perlu! Kata si induk, Bumi
Aku cukuplah aku
Tak perlu kau urusi aku


Rintik II : kesungguhan

Bagai sebuah orkestra
Not-not balok berjuntai menghunjam lebam
Bersama lirih angin nan menggoda
Sementara bumi bermuka masam
Cemberut…
Berkerut…
Dalam hati ia mengumpat
Langit pengkhianat!
Apa maumu?
Lama kau singkap cinta, baru kau ungkap sekarang
Seolah-olah kau tunaikan cinta
Dengan air bah membahana
Kau hentakkan nadiku dengan nadamu
Tak perlu kudengar bahasa klise
Sudah kau tinggalkan aku dulu
Aku ingin melupakanmu
Langit, awan dan angin tersenyum
Hati sang bumi mulai tergerus abrasi cinta


Rintik III : sanggahan
Tak peduli pada bualan surya
Tentang cintanya pada rembulan
Fiktif!
Hanya buang kata!
Dengan segala keangkuhannya, surya tak ‘kan
Bersanding dengan cintanya
Hanya gerhana penyatu keduanya
Lantas, siapa suka gerhana?
Atau Mars pada dewinya, Venus
Acuh satu sama lainnya
Betapa herannya ‘ku pada manusia
Yang mempersandingkan keduanya
Sementara mengacuhkan induknya, Bumi
Melajang selamanya?
Cintaku pada bumi bukan bualan tanpa makna
Atau fiktif tanpa realita


Rintik IV : media
Dedaunan hijau menyambut hujan
Rerumputan kuning terbuang tergantikan
Bunga-bunga mekar tengah bermesraan
Dengan kumbang dan lebah bergantian
Sungai-sungai mengalir panjang
Mengangkut dosa-dosa kemarau silam
Kerinduannya pada bahari akan terobati
Karena cinta menyatukan asin dan tawar tanpa beban
Melebur hitam dan putih dalam persinggungan
Menghapus satu duka, menggantinya dengan
Sejuta keceriaan
Melebur dosa tak termaafkan
Menjadi ruh dalam perjalanan kehidupan
Berbingkai kerinduan


Rintik V : hymne cinta
Sepi
Hujan telah pergi
Hanya meninggalkan tanah basah tak sempurna
Bukan sepi, tapi diam
Semua mendengarkan bumi mengigau
Meratap, melamun, tersedu, haru
Akankah hujan datang lagi?
Sempurna
Abrasi hujan cinta dari Langit, sang kekasih
Telah meluluh-lantakkan pendiriannya
Melebur emosi dalam adonan cinta
Merindukan pertemuan yang dibencinya
Membenci dirinya dalam kepasrahan cinta
Sejenak, bumi lupa bahwa ia ingin melupakan segala
Mengasuh anak-anaknya yang durhaka
Kita….


Rintik VI : semesta cinta

Tak lama
Dan bumi masih tersedu
Langit mencoba menggoda bumi
Merayu surya yang tengah berkuasa
Menyampaikan pada bumi, berkas-berkas cintanya
Tangis bumi terhenti
Terpana pada lintas warna-warni pelangi
Seraya bergumam berharap pada langit
Tak apa kau pergi, tapi lekaslah kembali
Sebelum cintaku surut lagi
Membencimu cukup sekali saja
Karena cintaku padamu tiada batasnya
‘kan kuhidupi anak-anakku, manusia
Dengan cinta kita bersama
Selamanya


Rintik VII : dalam hati langit
Aku hanyalah makhluk lugu
Tercipta dari cinta Tuhan
Tak pernah ku mengenal cinta
Jikalau saja Tuhan tiada mengenalkannya padaku
Maka kala aku dititahkan untuk mencintai bumi
Aku akan mencintainya dengan yakin
Seyakin Tuhan menciptakan bumi untukku
Ingin kulindungi bumi dari terik surya
Juga anak-anaknya, para manusia
Dan hanya hujan yang turun kadang-kadang
Yang bisa menerjemahkan cintaku pada bumi
Hanya dengan pelangi
Yang kujadikan mahar kerinduannya
Maka jika bumi ingin agar ‘ku selalu bersama
Aku bukanlah makhluk sempurna
Aku mungkin bisa mencintai
Tapi tidak untuk terus ada
Aku hanya bisa berjanji satu
Hatiku satu, untukmu satu….


Rintik VIII : dalam hati bumi

Langit!
Jangan bohong
Aku tahu kau cinta padaku
Itu saja bagiku
Cukup!

Bojonegoro, 6/11/11

Tuhan kita Tuhan mereka

Tuhan kita tahu kita bercumbu bermesra
dan kita tidak tahu Dia bagaimana
alangkah sombongnya
manusia hidup tanpa beban tanpa iman
berliku berkejar berhadapan
dengan kenyataan: hidupnya akan ditendang
alangkah ingkarnya
muda-tua kaya-papa semua sama
muda merasa dunia teman setia
maka kala tua dia sadar dia dusta
tak merasa hanya fana dan sia-sia
betapa nistanya dunia...
kaya raya suka harta suka puja
sementara telinga telah buta
mata tak peka melihat dosa
lantas papa dia berdoa
minta-minta memuja Tuhannya
betapa mahalnya masa...


semarang, muharram 1433

Setan pun kalah

Di antara langit malam sepi tanpa bintang
agar terdengar suara adzan ke cakrawala
bulan sebagai saksi akan panorama Bimasakti
koin emas terjatuh bersinar kemilau dari awan
menengadah penuh harapan seorang faqir tua
terharu dalam kesendiriannya terjerat nasib
mananti hasil tawakkal dan tafakkur bermasa-masa
ketika tiba-tiba senapan setan menukik
tertancap di lambung faqir
mengocok kekosongan
terasa lama sekali koin sampai di ujung telapak
senyum bulan tersungging menerawang setan
yang hanya bisa mendengus ratapi kegagalan
ha..ha..ha..
si faqir mati dengan mengucap kalimat tauhid
terkulum dengan bibir penuh senyuman misteri nian
setan bagai tersiram air comberan
tatkala melihat para muridnya pergi
meninggalkannya dengan penuh rasa malu
tak rela berguru pada setan pecundang
Allahu akbar… gurau setan


Bojonegoro, 2007

Anugrah

betapapun kita mencoba mengenal Allah

tak kan kita bisa sempurna

kita hanya bisa mencintainya

lewat masterpiece-Nya

iya, diri kita seutuhnya



(berapa kali pun kau coba mengelak dari takdir-Nya, tak kan bisa kau hadirkan yang terbaik untukmu sendiri, kecuali hanya Dia...yang mengadakan dan meniadakan)



kudus, 25 muharram 1433

TADARUS CINTA

aku tidak ragu bahwa dia yang terbaik

untukku

tapi, apakah aku yang terbaik

untuknya

maaf

Tuhan...

kuralat doaku

yang kutahu

Kaulah yang terbaik untukku

begitupun Kau maha tahu

aku bukanlah yang terbaik untuk-Mu

cinta

hanya dengannya

kau menerimaku seutuhnya

apa adanya



kudus, 1 muharram 1433



(ketika kristal-kristal cinta mengguyur lebat beserta rahmat-Nya, bagaimana pula kau bisa menghindarinya...)

Kamis, 23 Februari 2012

Untuk yang kita cintai

untuk mereka yang kita cintai, apa yang seyogyanya kita lakukan?

1) untuk Allah, Sang Maha Cinta. sudah jelas dan termaktub dalam ayat suci Alqur'an, yang intinya: imtitsalul ma'murot wajtinabul manhiyyat. melakukan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. tapi ada beda yang nyata dari ketaatan yang dilakukan selaku hamba-Nya dengan ketaatan dari kekasih-Nya. keduanya memang sama-sama mengabdi, dan menjalankan perintah tanpa tanya babibu esensi dan manfaat dari segala yang diperintahkan, tapi hamba akan selalu mengharap welas asih berupa "ganjaran" dari apa yang dilakukannya, entah itu kebutuhan duniawi maupun cadangan pahala ukhrawi. dan itu memang tak bisa disalahkan, karena Allah memang memerintahkan kita untuk meminta ganjaran itu kepada-Nya. dan kita juga menyadari bahwa kita adalah makhluk lemah tak berdaya dan sangat membutuhkan keadilan dan bantuan dari Sang Maha Kaya dan Kuasa, yakni Allah yang esa. tapi akan lebih berharga lagi bila ibadah (hablun minallah) dan muamalah (hablun minannas) yang kita lakukan selama ini kita dasari dengan cinta yang ikhlas. abdi yang taat karena takut Allah mungkin hanya akan melaksanakan shalat lima waktu saja. beda dengan taat karena cinta, sang kekasih akan shalat lima waktu beserta shalat sunnah rawatib, dzikir dan nafilah sholat tahajjud dan dhuha setiap hari selama hidupnya. ketulusan cinta yang maha hebat akan dapat membuat putus asa setan dalam menggoda anak adam. karena Allah membuat dunia ini dengan cinta, yakni cinta pada nur muhammad, maka dibuatlah bermacam bentuk makhluk di dunia fana ini. maka, untuk membalas cinta-Nya pada alam ini (termasuk kita manusia sekaligus ummat muhammad) kita harus selalu mengingat Allah dalam kondisi dan situasi apapun sebagai bentuk cinta kita pada ilahi.

2) untuk Muhammad. perumpamaan: dalam bidang bisnis dan manufaktur kenapa sang bos atau direktur mendapat gaji tertinggi dibanding yang lain padahal masih capek mereka yang kerja lapangan? karena jasanya. karena pemikirannya. karena kerjanya yang efektif sangat berguna dalam menentukan arah perusahaan sehingga kemajuan dan kemunduran hasil kerja semua staf bisa dipastikan akibat kejelian dan kebijakan sang bos meniti langkah ke depan. Muhammad adalah manusia biasa yang multitasking. sosok makhluk berfitur komplit. Dia nabi, rasul, pernah miskin dan kaya, pernah gagal dan berhasil, pemimpin agama, suku, bangsa, negara dan nantinya juga pemimpin semua massa di padang mahsyar. dia wujud cinta sejati yang tercipta sebagai rahmatan lil alamin. setetes nur muhammad telah menjelma menjadi triliunan malaikat, miliaran manusia, jutaan galaksi, serta menurunkan cinta yang tak terhitung banyaknya yang terjadi dalam interaksi antar manusia. kita yang sudah seharusnya membalas jasanya tersebut, sudah didahului oleh Allah dan para malaikat dalam mencintainya. redaksi "yusholluuna" dalam ayat perintah bersholawat yang termaktub dalam surat Al-ahzab menyiratkan bahwa kegiatan bersholawat itu dilakukan terus menerus dan sedang berlangsung setiap waktu oleh Allah dan para malaikat. cinta yang luar biasa bukan? sedangkan kita masih bisa menghitung dengan jari jumlah sholawat yang kita baca tiap harinya. sholawat yang kita baca juga selayaknya kita imbangi dengan manjaga warisan nabi yakni qur'an dan sunnahnya. kita amalkan isi qur'an dengan maksimal sesuai kemampuan diri, kerjakan yang berasal dari sunnahnya, baik perkataan, perbuatan maupun persetujuannya.

3)untuk kedua orang tua. kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. ibu adalah sekolah cinta yang pertama di dunia ini, setelah kita lahir. ayah adalah investor yang berperan besar dalam membuat rel kehidupan kita selanjutnya. bagi kita yang masih mempunyai orang tua yang lengkap, birrul walidain adalah kunci kesuksesan yang pertama. tanpa ridlo mereka, besar kemungkinan jalan yang kita tempuh akan penuh bebatuan tajam. karena ridlo Tuhan juga terletak pada ridlo keduanya.

4) untuk pasangan. nggak tahu ya, kan belum pengalaman...kapan-kapan aja ya disambung, kalau sudah punya istri..

wa min ta'dhimil ilmi, ta'dhimil mu'allim

seperti halnya para pencari ilmu lainnya, aku ingin bisa selalu ta'dhim pada guruku, mereka yang pernah mengajariku walau satu kata. maka siapapun yang bergaul dengan kita dan memberi teladan yang baik dari segi perkataan maupun perbuatan adalah guruku juga. berbuat baik pada mereka semua. karena aku belum mampu seperti kata sayyidina ali yang mau menjadi budak bagi yang mengajarinya satu kata, atau memberi imbalan sekian dinar bagi muallim.
yang bisa aku lakukan, minimal adalah mengambil satu persatu mozaik ilmu dari mereka untuk kutempelkan dalam diriku, kuharap agar doa mereka selalu menaungiku menempuh kehidupan penuh berkah.
KH. Hamam Munaji men'sunnah'kan pakaian tak bergambar dalam tatanan madrasah yang beliau pimpin semasa hidup. bahkan sampai sekarang madrasah Attanwir tercinta, masih kuat memegang tradisi tersebut, jauh setelah meninggalnya beliau, sehingga tidak ada seragam batik dalam kamus kami. maka aku juga ingin mendapat berkah dari beliau dengan berusaha memakai pakaian minim gambar, termasuk batik. bukannya aku tidak cinta produk dan budaya indonesia.
KH. ahmad muthi' suwito adalah tipikal kiai tegas pendirian yang tidak mau neko-neko dalam mencari dunia ataupun pangkat politik. aku berusaha mengenang ajarannya dengan mendekapkan kedua tangan di atas dada sewaktu i'tidal setiap shalat, khilaf dengan mayoritas ulama' syafi'iyyah yang mensejajarkan tangan dengan tungkai.
KH. Muhammad Ulinnuha Arwani adalah 'alim dan 'arif billah. pemimpin thoriqoh itu bisa manyiratkan qoul hikmah dalam humor ringannya kala mauidhoh atau berinteraksi dengan para 'rencang-rencang santri'.ketaatannya pada abahnya Romo Yai KHM. Arwani Amin, membuatnya berhati-hati dalam menafsirkan dhawuh larangan santri untuk mengikuti musabaqoh, sehingga beliau bahkan menganjurkan mereka yang mengaku menjadi 'anak'nya untuk tidak ikut kuliah dengan beasiswa yang memakai tes hafalan qur'an. kalau mau kuliah harus dengan biaya sendiri atau beasiswa yang tak mengaitkan dengan qur'an. luar biasa wira'inya syaikhul muqri'in kudus ini. klop dengan kapasitasnya sebagai pemimpin thoriqoh yang banyak dzikir bil qolbi, kecuali doa beliau tidak berkenan memberi mauidhoh hasanah di tempat lain, selain pada santrinya sendiri. kedisiplinannya menjaga waktu dan makanan serta kebersihan membuat kami para santri sangat segan untuk melanggar. hobi beliau pada karya seni ukir berkelas bisa dilihat terpampang di tiap sudut pondok. aku bahkan bisa menyimpulkan begini: jadi kiai harus bermotto 'telah kaya, sedang kaya dan akan kaya' baik dalam urusan dunia maupun akhirat. anda setuju? setidaknya saya setuju.

mimpi1

sudah dua malam aku bermimpi ketemu mas agung. pertama, dia menyalamiku sambil memberiku secarik kertas, isinya keterangan lulus tesis doktoral. memang doktoral pakai tesis? seingatku kok ya disertasi. alaah, cuma mimpi. tapi cukup membuatku kala itu cukup salut sekaligus gemes. salut atas prestasinya, gemes kapan aku bisa secepatnya menyusul...
malam selanjutnya, dia mohon pangestu (doa) karena esoknya akan membuka bisnis baru bersama temannya di bidang kuliner: soto kupang. pernah dengar? entahlah, aku juga belum. eeh, namanya juga mimpi. nice nite, nice dream!

Hal jaza'ul ihsan illal ihsan?

apakah balasan bagi sebuah kebaikan melainkan kebaikan jua. orang yang semasa hidupnya selalu menebar kebaikan bagi orang-orang di sekitar, akan mendapat balasan semasa hidup dan matinya. nenekku dari ibu yang meninggal senin lalu (13/02/2012) dilayat banyak kerabat dan masyarakat umum. tepat ba'da 100 hari meninggalnya nenek dari bapak, yang juga sama banyaknya dihadiri muazzin. kalau bukan karena kebaikannya, pasti karena kebaikan keluarganya. dalam peri kehidupan yang bernafaskan sosial, selalu ada balas jasa yang diterima atas kebaikan dan kejelekan. maka, apa yang membuat anda untuk tidak bersegera dalam kebaikan?

Metode Annur: buta huruf arab bisa baca Alqur'an dalam 2 jam!

M. Rosyadi adalah contoh sosok yang rakus ilmu dan rakus akhirat. sekali kuliah dia bisa ambil dua bidang. sekali mengaji, santrinya ribuan. sekali ngomong, tiga jam pun takkan terasa oleh para pendengar! nama lengkapnya Ust. H.M. Rosyadi, SE, SH, MM, MBA. dia meraih semua itu bukan instan tapi dengan belajar. bukan dengan uang banyak tapi dengan usaha yang bayak, tentu dengan uang juga. dan ketekunannya belajar qur'an sejak nol sampai mahir juga atas ketekunannya sendiri, sehingga dimotivasi oleh kesadarannya akan dekatnya kematian dan ditunjang keilmuannya lahirlah metode Annur yang telah dibuktikan peserta pelatihannya bahwa orang yang buta huruf arab bisa baca qur'an dalam tempo 2 jam saja! bukan baca yang asal baca, tapi bacaan yang sudah standar dengan bacaan orang ajam.
luar biasa juga dia menginterpretasikan ayat "walaa tasytaruu bi aayaatii tsamanan qoliilaa" yang dipresentasikan orang-orang yang menolaknya. diartikan secara sederhana saja untuk tidak menjual ayat qur'an dengan harga yang rendah. maka "dijualnya" dengan harga yang tinggi. sasaran utama dari pelatihan metode annur adalah kaum kaya raya muslim yang tidak bisa mengaji dan ingin bisa mengaji secara instan. tidak instan bisa tapi terus hilang, tapi instan yang selamanya bisa baca qur'an. kalau satu peserta saja mendaftar dengan biaya Rp. 200.000,- maka dengan barokah ilmu dan qur'annya berapa banyak fakir miskin yang bisa disantuninya, berapa banyak lembaga keagamaan dna pendidikan yang bisa disumbangnya, terlebih lagi, berapa juta orang yang akhirnya bisa membaca alqur'an lewat perantaranya.

kita memang tidak bisa mencari hidayah, tapi kita bisa memintanya. hidayah Allah tunjukkan pada siapa saja yang Dia kehendaki. termasuk pak Rosyadi yang baru ketika SMA dia mau mencoba membaca Alqur'an. patut bersyukurlah kita dan anak-anak kita yang telah lancar membaca Alqur'an sejak kecil. semoga kita bisa lebih mentadabburi apa yang telah dianugrahkan Allah tersebut. menjiwainya dalam perbuatan sehari-hari. mengamalkan isi qur'an. tidak hanya membaca dalam artian harfiah saja.

Eien No Ai

Ten 2 Five – Eien No Ai (Forever Love) Lyrics

EIEN NO AI (Forever Love)

Yoru no puurusaido de (malam hari di pinggir kolam)
Hitori kiri suwatteiru (kududuk sendirian)
Hoshi no moto de (dibawah bintang – bintang)
Anata o omotteiru (hanya memikirkanmu)
Omotteiru ooh…

Isshoni anata to futari eien no ai o (Berdua bersamamu selamanya mencintai)

Futari wa onaji janai kedo (kita berdua memang berbeda)
Ai de hitotsu ni nareru (namun cinta jadikan kita satu)
Shiawase ni naru kono yume o (mimpi ini menjadi indah)

Jinsei wa subarashii datte (hidup ini terasa indah)
Anata to de aeta kara (karena aku bertemu denganmu)

31 desember 2011

kawanku malam ini bertandang di pondok dalam lawatan rihlahnya ke ulama jawa timur dan jawa tengah. ahmad saiful rizal, trainer metode hanifida itu, masih sama dengan dia ketika masih satu kelas di madrasah aliyah dulu. sama semangatnya, sama senyumnya, sama gayanya. yang berbeda adalah ilmunya. yang beda adalah skillnya dan tutur kata yang terlihat lebih berkelas. sekarang dia masih konsentrasi membagi waktunya antara kulah di IKAHA, training hanifida dan menghafal qur'an juga.
luar biasa semangat yang selalu ditularkannya sejak dulu dari sekarang. satu dari dua temanku yang berjuang merangkak naik dari kelas 1G sampai pada puncak prestasi di kelas VIA MMI attanwir. beda denganku yang cenderung stagnan pada prestasi, dia adalah api lilin yang bisa saja membakar dunia, kalau dia mau. dan dia memang di jalur itu sekarang. memilih untuk menularkan ilmu adalah ciri-ciri orang sukses dunia dan akhirat. memilih untuk tetap positive thinking daripada negative thinking adalah karakter pemenang!

Minggu, 19 Februari 2012

Curhat4

kalau kau memang berusaha memihak kedudukan wanita secara obyektif, cobalah hargai mereka dengan tidak memandang dari segi seksualitas belaka.

Curhat3

bahasa arab adalah sebuah jawaban bagi mereka yang concern pada pembelajaran filsafat karena didukung dengan sistem gramatika yang memadai dan tonggak yang kokoh bernama Alqur'an. sebuah kitab Ilahi berbahasa arab yang dijamin Allah keabadiannya, pastilah akan otomatis menjaga keberadaan dan keutuhan gramatika arab dari segala perubahan dan tuntutan zaman.

Curhat2

pikiran kita tak bisa mengakses memori dan rangsangan negatif ketika kita senang.
do'a yang nanggung itu seakan mengejek kekuasaan Allah yang bisa mengabulkan hal-hal spesifik. libatkanlah Allah dalam setiap amalmu, amal dunyawi dan ukhrowi.
hadiahkan 7x surat alfatihah untuk setiap anakmu ba'da sholat maktubah.

Rintihan senja

ya Allah, lindungi aku
dari setiap noda yang ku capai
hunus kalimah tauhid tiap nafas
merindukan segala perintah-Mu
merintih dalam doa senja
aku
ingin bertemu dengan diri-Mu

saksi-saksi

segala sesuatu patut dipertimbangkan
dan jalanmu makin dekat dengan kematian
walau hati masih bimbang tentang kau
aku masih binatang jalang
tapi bukannya terbuang, aku senang

bukit-bukit penuh dengan bunga-bunga
melihat awan yang menaungi di atas jauh
angkuh dan perkasa
dan lihatlah burung yang terbang
melintasi benak kita penuh cemburu
ketika angin berdesir dan
kupu-kupu menutup mata
tak mau menjadi saksi kemesraan kita
serasa baru kemarin kita di pelaminan

padahal maut sebentar lagi menjemput
merenggut kebersamaan yang kita lalui
dan biarkan kami menikmati hari ini

curhat1

aku speechless terutama ketika bertemu dengan orang-orang yang kucintai. ada banyak hal yang ingin kubagi tapi tak sempat melewati gigi yang berderet dengan kokohnya. pada akhirnya, aku hanya bisa menanti mereka mengerti aku. kemauan dan kata hatiku yang sebenarnya.

biar mereka suka apem, aku suka lemper...

sebenarnya tak hubungan khusus antara apem dan lemper. hanya saya yang ingin mengejawantahkan persepsi publik yang sering muncul lewat perantara kedua makanan tradisional tersebut. sama-sama terbuat dari beras (apem beras putih, lemper beras ketan) penampilan dan rasa keduanya berbeda jauh. kalau apem cenderung terbuka tanpa pembungkus dan kadang hanya ber-casing plastik, lemper lebih cenderung misterius karena tertutup dengan casing daun pisang yang kelihatan layu sehabis dikukus. kalau apem semua bagiannya punya rasa yang sama (beda kalau ada yang agak gosong khusus pada apem goreng), lemper sedikit menipu karena ternyata menyimpan rasa lezat di dalam (yakni isi yang terbungkus ketan, semacam abon atau potongan daging ayam). maka bagi orang yang belum pernah melihat keduanya, mungkin akan lebih memilih apem jika disuruh memilih salah satu. karena tampilannya lebih mudah dinikmati dan terlihat lebih berkelas dibanding lemper yang terkesan ketinggalan zaman.
diqiyaskan seperti ini...

di dunia ini banyak apem dan lemper berkaki dua. apem: para wanita yang keluar rumah tanpa hijab yang memadai (kalaupun bisa disebut hijab), bercampur baur dengan para pria dengan pakaian seadanya atau dengan pakaian you can see dengan menampilkan lekukan tubuh yang seharusnya hanya boleh terlihat ketika tidak berpakaian. maka apa guna pakaian bagi tubuh? hampir sama kan dengan plastik yang membungkus apem sehingga fisik apem tetap bisa dilihat... lemper adalah mereka yang memilih taat syariat dengan memakai hijab baik di dalam maupun luar rumah, ketika berinteraksi dengan mata para anak adam. tidak sembarangan mengumbar aurat karena tahu ada hikmah yang tersembunyi. keharaman yang mengundang kenikmatan lahir tak akan bisa mengalahkan kehalalan yang menyimpan kenikmatan lahir batin. nyatanya, para suami akan lebih bangga dengan istri yang berhijab karena merasa dihargai posisinya sebagai satu-satunya yang berhak mengeksplorasi setiap jengkal aurat istrinya tersebut. kecuali bagi para pria yang memang telah merelakan istrinya dinikmati semua mata telanjang sarang syahwat. terlebih lagi para ayah yang memiliki putri berjilbab, akan merasa digaransikan keselamatan jiwa raga anaknya itu dengan adanya identitas keislaman tersebut, khususnya di tempat umum.
sekali lagi, orang akan lebih tergiur mencicipi apem daripada menjawil lemper. sesuai dengan bahasa umum manusia, keterbukaan akan digemari dalam segala bidang. termasuk keterbukaan aurat.

para wanita yang terbuka itu mungkin berpikir santai dan acuh situasi karena merasa tak mengundang siapapun untuk berpikir ngeres terhadapnya. merasa bahwa berpakaian adalah kebebasan setian insan dan tak perlu dibatasi. terlebih lagi para muslimah yang menganggap aurat hanya perlu ditutup ketika shalat saja.
pikiran yang benar-benar salah tentunya. buat apa Tuhan menyuruh kaum hawa menutup aurat pada waktu shalat melainkan hanya untuk melindungi dari fitnah mata liar manusia. Allah tahu fisik dan batin manusia. tempat paling tersembunyi pun tak ada yang terlewat...

sayang sekali..
sekarang banyak lemper yang iri dan ingin memposisikan diri sebagai apem. mereka yang di rumah dan sekolah berjilbab, tapi main ke rumah tetangga atau teman dengan kaos dan celana pendek. para istri yang berangkat kerja memakai jilbab tapi malah selingkuh dengan teman sekantor. ibu rumah tangga yang sering ditinggal tugas keluar kota oleh suami, lama-kelamaan tak kuat dengan lirikan tetangga.
sayang sekali jika lemper-lemper yang lezat dibuka begitu saja untuk dirubung lalat-lalat kotor... wahai para wanita yang berharga...kembalilah ke fitrah awal kalian..bila ingin terbuka, terbukalah kepada Allah, dengan bertaubat dan kembali di jalan-Nya yang penuh dengan hikmah dan kebenaran!

ingin menang

bercak hitam penuh dosa
menghuni jasad ini
setiap kurasa aku berdosa
makin luas hatiku
dengan bujukan setan
aku tak ingin kalah lagi
tolonglah aku...

haus kata

katakan cukup sekata
pada diri yang telah hilang kerinduan
pada jiwa yang telah haus ucapan cinta
bukan hanya senyuman seribu makna

orasi anak negeri

kukatakan pada dunia
akulah orang politik
yang siap menjajah bangsa
demi uang rakyat...

(untuk mereka yang dengkuran tidurnya di atas kursi menyayat hati kami rakyat jelata)

Pak Umar (tanpa bakri)

bukan apa-apa aku menulis ini. hanya rasa tak tega dan ngenes pada kami yang akan ditinggalkan olehnya. umar faruq, teman kami adalah seorang gus yang pesantrennya tengah mengalami masa-masa jumud laiknya banyak pesantren zaman ini. mantan lurah pondok kami itu, tentunya masih ingin berkiprah banyak dalam pembangunan mental rekan-rekan santri Yanbu' yang sekarang banyak dihuni kawula muda, fresh graduate madrasah aliyah maupun tsanawiyyah.
kami pun, tak begitu rela dengan keputusannya sementara (entah sampai kapan) meninggalkan medan kepengurusan tahfidh yanbu' demi menumbuhkan tunas santri di daerahnya. meneruskan nyala lilin yang hampir mati. sepertinya ini adalah pelajaran bagi kami untuk mulai bangkit menata diri. sudah saatnya pula kami meneruskan jejak perjuangan beliau mengangkat derajat pondok kami kembali ke kancah internasional dengan nafas mardlotillah yang selalu menaungi.
insyaallah...!

Rojulun Laa Yadrii annahu Laa yadrii

bagaimana menjadi "orang yang tak tahu bahwa dirinya tak tahu"?mengenaskan ya tampaknya. tapi, aku memang pernah mengalaminya. sering. orang yang berotak kiri (sering mikir) secara tidak sadar akan merasa bahwa dunia ini hanya pantas untuk orang kiri saja. dan semua orang harus ikut-ikutan memahami karakter orang kiri. mereka akan hanya memikirkan rencana-rencana dengan perfeksionis dengan jangka waktu dan premis-premis rasional saja dan mengesampingkan variabel lain yang jauh sangat penting, yakni keberadaan orang-orang berotak kanan. takni mereka yang do and think, bukan think to doing belaka.
ingatlah! kita mungkin punya ide dan pemikiran yang brilian. tapi bukankah yang terpenting adalah eksistensi dan konsistensi pengembangan ide tersebut dalam gunanya untuk bangsa dan negara kita. dan hasil brilian dari ide brilian biasa dikerjakan orang-orang berotak kanan yang biasanya mendobrak mainstream, membuat jalan sendiri, tanpa provokasi dan imbalan apapun dari mereka yang banyak di belakang meja atau mengantuk di atas kursi di pusat keramaian ibukota.
sayang sekali saya pernah terjebak menjadi orang kiri tapi tidak merasakannya.
semoga saya jadi orang kanan selamanya, taqdimul yumna 'alal yusro...

the pure love

betapa berharganya cinta ketika dapat kita gunakan , kita kendalikan dengan benar. betapa bermanfaatnya energi positif yang telah disebar luaskan orang-orang yang melangkah pasti dengan sayap-sayap cinta. cinta akan tetap berkilau putih dalam lumpur sekotor apapun di palung terdalam sekalipun. cinta akan menularkan cinta. kapanpun dan dimanapun.

Anjing dan Emas

"sekali anjing tetap anjing walaupun dikalungi emas. sekali bintang tetap bintang meski timbul meski tenggelam." [rekaman pengajian khataman Ramadhan KH. Turaikhan Adjhuri Tajusy Syarof Kudus]

Untuk seorang cucu

mbah mau pergi
kembalilah ke sini
mbah mau kau datang
untuk mengantar tapak kaki yang akan hilang
mbah mau kau ada
menjadi saksi raga yang telah hampa
mbah mau tidur dulu
antarlah dengan doa-doamu
keikhlasanmu
cucuku

for her: mufidah

tentang jamu

beda antara jamu, OHT dan fitofarmaka. pagi itu aku dapat sedikit pencerahan dalam penyuluhan singkat tentang jamu di rumah sakit aisyiyah, menemani nenek yang sedang opname.

jamu: resep dan dosisnya dijaga secara turun temurun, tanpa melewati uji medis dan kelayakan konsumsi oleh umum dan rata-rata masih dengan kemasan apa adanya/tradisional. contoh: air sari temulawak, gepyok, kunir dll.
OHT: ramuan yang telah diuji klinis dengan standarisasi dosis yang dibakukan dan dikemas dengan baik untuk dijual ke toko-toko obat dan jamu. contoh: lelap.
fitofarmaka: ramuan herbal yang komposisi dan proses pembuatannya telah memenuhi standar kesehatan, lulus uji lab dan diproduksi luas untuk konsumsi masyarakat. contoh: stimuno, jamu sidomuncul dll.

standarisasi jamu yang diatur oleh menteri kesehatan antara lain:
1. bersih bahannya dan jelas takarannya (baku)
2. pengalaman dipakai dan diwariskan minimal tiga keturunan
3. mudah didapat, bahan mentah dan produk jadinya
4. telah lolos registrasi di dinkes, depkes atau BPOM

korban efek samping konsumsi jamu berkelanjutan akibat penyalahgunaan komposisi jamu yang dicampur dengan bahan obat kimiawi dilindungi oleh undang-undang.

di kolong mata Ibu

ada cinta
di kolong mata ibu
cinta
yang tak sempat luruh
bersama air mata yang jua
tak mau turun
selamanya...
di sana ada radiasi cinta
yang membuat air mata lain
mengalir tak henti
mengantar malaikat itu
bereuni dengan malaikat lainnya
biarkan saja
biar mendung surga
menaungi cinta ibu
selamanya...

terkuat

aku bukan manusia biasa, aku ciptaan Allah yang paling lemah, di antara yang terkuat.

Susah

aku hidup untuk susah
karena aku senang kesusahan
dan jika susah itu membuatku
senang
maka aku bisa merasakan hidup
hidup
yang penuh kesenangan

(dari pojok attanwir)

Mirip Antara Dua

mirip dengan cinta
nafsu yang kurasakan menggelora
lalu apakah cinta
yang selama ini didengarkan di dada
aku butuh cinta
bukan nafsu membara
jikalau datang cinta
'kan kusambut dengan suka cita

(dari pojok attanwir)

Kepada dia

kepada dia yang lebih memilih kerudungnya
dari segala mode yang ada
dari segala mata yang leluasa menggerayangi
rambut indahnya

kepada dia yang lebih memilih rumahnya
dari segala pasar yang bertebar liar
dari segala fitnah lisan anak hawa dan
nafsu anak adam

kepada dia yang lebih memilih alunan Qur'an
dari segala irama malahi pembuta hati
dari segala nista yang mengundang telinga

kepada dia yang lebih memilih aku
dari segala ketampanan lain yang tak kupunya
dari segala goda akan harta dunia

kepada dia yang memandang kehidupan
hanya sebuah kapal ikan
bukan sebuah pelabuhan.

-masih untuk ning-
bojonegoro, pebruari 2012

Aku, pada kita

aku pada diri yang tak bisa bicara
kawan
lihatlah pada semai cinta yang kini
telah menguning
di lahan yang dulu kita sewa
dari Tuhan yang menghidupkan aku dan engkau
kita

di bawah hujan

orang lihat hujan
angin ini rasa angkuh
dan kami seperti ingin
berhujan-hujan?

kata nelayan: air hujan rasa asin
mati rasa lisan
sudah lama tak rasakan garam?
mungkin saja
lebih mungkin dia lupa rasa
karena tak makan selain garam

kata pedagang pasar:
hujan lebat aku tak bisa pulang
memang kau lupa bintang
dan langit, yang kau buat selimut malam
tak hujan pun kau tak ada tempat pulang

petugas parkir melengkapi:
hujan tak pernah kujemput tak kuantar
di bawah tempat parkir
ada senyum ada kecemasan
biarlah sementara Tuhan menang

sebentar, aku lupa pada pedagang jalanan
yang mengusung keringat dalam tetes hujan
biar lambat aku bisa pulang
tak seperti mereka yang
membenci hujan

(kubuat di pasar, hujan di pebruari siang)

maling pengertian

seorang petani di sebuah desa mempunyai enam kambing yang gemuk dan satu anak kambing yang masih kecil dan kurus yang semuanya dikandangkan di tempat yang sama di dekat rumahnya setiap sore. suatu pagi, ketika membuka pintu kandang dia hanya mendapati satu anak kambingnya dengan tulisan di punggungnya yang berbunyi: dipelihara ya..nanti kalau sudah besar kuambil lagi..

Hafidh, about his name

suatu malam, hafidh temanku dari bangka belitung minta dibuatkan surat permohonan rekomendasi nama untuk diajukan ke romo yai. angin apakah? eh, ternyata kawanku ini sudah niatan ganti nama, katanya sih saran dari ustadznya. namanya memang cuma satu kata: hafidh. ada tambahan kasirin (nama bapaknya) di belakangnya sejak masuk gontor dulu, untuk membedakan dengan hafidh-hafidh lain yang mungkin jumlahnya ribuan. bukannya aku tak mau buatin surat, tapi karena biasanya kang santri langsung sowan saja ke romo yai bila mau ganti nama, tanpa surat khusus dari pengurus. sekalian saja aku beri saran biar namanya tidak usah dirubah, kalau ditambahi ya bagus. aku langsung terbayang tambahan nama muhammad di depan nama hafidh, biar jadi syafaat di hari kiamat kelak. esoknya, setelah sowan ke romo yai, Beliau ternyata memberi saran yang sama..
and, mulai saat itu nama kawanku itu jadi Muhammad Hafidh Kasirin..semoga doanya terkabul dengan banyak menghafal.

Berkah doa tunanetra

setidaknya dua kali saya merasakan berkah doa para insan istimewa, mereka yang diciptakan Allah dan dijaga pandangannya dari segala kemaksiatan dunia.

di sebuah masjid, shaf pertama aku takbir memulai shalat. di sebelah kiriku adalah seorang tua yang sebenarnya tak begitu kuperhatikan sampai akhir dzikir yang dipimpin imam. sang imam tak memimpin doa, dia hanya mengamini. kucari-cari siapa yang memimpin, eh ternyata orang tua tadi yang hanya lamat-lamat melafadzkan doa. doa standar orang kampung yang sangat biasa terdengar. lalu apa istimewanya orang ini?pikirku. setelah beliau shalat ba'diyah di tempatnya, diambilnya tongkat yang tergeletak didepan sajadahnya (yang sejak awal juga tak begitu kuperhatikan) lalu berbaliklah ia berdiri meninggalkan masjid dengan dituntun makmum lainnya. subhanallah. orang ini diangkat derajatnya karena kekurangannya. rasa syukurku ikut mengiringi air mata yang keluar tiba-tiba, mengingat banyaknya dosa yang kulakukan dengan mata sehatku...

malam kala ku pulang dari sebuah masjid, aku bertemu dengan orang tua berjalan berdua dengan tongkatnya, menyusuri jalan ramai oleh anak-anak muda nongkrong menghabiskan malam jumuah (bukan malam minggu seperti di kota-kota lain). tak ada salahnya bukan aku menemaninya sebentar, mungkin saja ada kalam hikmah yang bisa kudapat dari orang tersebut. pak samiyono, begitulah dia memperkenalkan dirinya padaku. mungkin dia sudah lupa aku, tapi ini adalah kali kedua aku menuntunnya, sama-sama pada saat kepulangannya dari masjid. kenekatannya untuk jauh-jauh turun gunung untuk mendatangi majlis pengajian atau shalat di masjid besar walau tak diantar siapapun. tak punya anak karena tak ada wanita yang mau menjadi istrinya, tak menghalanginya untuk bersyukur atas segala kekurangan yang dititahkan Allah, beribadah kepada-Nya selama masih hidup.

terima kasih kepada mereka yang tak butuh sinar mentari untuk melihat kekuasaan Allah
kepada mereka yang berjalan dengan tiga kaki dalam hidup penuh makna
Allaahumma baarik lahum...

Selasa, 07 Februari 2012

hanya ingin

ada yang ingin hidup
ada yang ingin mati
ada yang ingin keduanya
hanya ingin
tak apa
hanya ingin