Kamis, 12 Juli 2012

Resiko hidup: Terkenal

orang di dunia ini banyak yang bercita-cita menjadi terkenal atau public figure. padahal kehidupan itu sendiri sudah merupakan modal besar kemasyhuran sesosok insan, ketika telah dilahirkan. di mana pun tinggalnya ataupun suku mana berasal.

maka kenapa pula terkenal yang sudah pasti jadi resikonya orang hidup, harus dikejar-kejar?mengapakah tak gunakan waktu tadabbur segala sesuatu, agar hikmah yang tersirat benar-benar menjadi ibroh, bukan hanya santapan lalu?

Kemasyhuran bukanlah nomor satu, bagi pecinta jalan Ilahi.

agar dunia ini tak hanya tempat singgah

apa yang kau pikirkan saat melihat seorang nenek-nenek berjalan puluhan kilometer dengan membawa ranjang penuh sayuran atau jamu gendong setiap pagi?
pikiran pertamaku, mungkin anak-anaknya tak ada yang kasihan pada sosok ibu itu?
kedua, apa yang bisa aku lakukan demi kesejahteraan para lansia yang banyak bekerja di usia senja seperti itu?

salah.
jiwamu, masih terlalu muda untuk mencernanya.
lihatlah dari sisi yang lain.

nenek tersebut, tak pernah jenuh ataupun merasa letih untuk memberi kemanfaatan bagi sesama. bukan untuk mengejar sesuap nasi ataupun secercah penghidupan layak. selama darah masih mengalir, semangat untuk berkarya, memberi apa yang dapat kita beri, adalah tambahan nyawa, setidaknya jika semua yang mengenal kita telah lenyap satu persatu.

jiwa dicipta untuk diharga...