Minggu, 25 Maret 2012

Yang beda dengan Tabung LPG itu

seharusnya pemandangan tabung LPG berjajar di depan sebuah toko serba ada adalah lumrah dan tak perlu diingat dalam dalam, jika saja tak ada hal yang mencolok dan menyalahi "kaidah" umum.
maka, adanya tabung LPG 40 kg yang tegak berdiri diapit oleh kawanan tabung lain yang berwarna biru baragam ukuran adalah pelajaran tersendiri.
dalam hal marketing, setidaknya satu tabung itu berhasil membuat citra tersendiri, ya karena brand-nya yang umum tapi dengan cita warna berbeda itulah yang menjadi keunikannya.
manusia cenderung memilih jalan yang tidak biasa, jikalau jalan yang biasa telah overload.
di dunia ini sudah banyak terjadi hal-hal biasa yang akan mudah dilupakan. karena otak ini tak merasakan sensasi baru dan mengagetkan.
sudah saatnya otak yang luar biasa diisi dengan memori yang berguna dan tak hanya sepintas lalu dari kepingan kegiatan sia-sia.

selamat menjadi makhluk yang berbeda!

Definisi Pakaian terbaik

apa yang terbaik untuk anda saat ini?
pertanyaan yang jika diajukan pada seratus orang berbeda, kemungkinan besar akan mendapat seratus jawaban berbeda pula. pendapat setiap insan sangat subyektif, selama belum ada sugesti dan provokasi berlebih dari luar dirinya.

makanya, setiap shalat jumuah diadakan, akan terkumpul dalam masjid, para muslim dengan pakaian berbeda, karena Nabi mengisyaratkan umatnya untuk mengenakan pakaian terbaik kala beribadah menghadap Tuhannya. lalu setiap orang mendefinisikan sendiri arti "yang terbaik" itu untuk dirinya. ada yang memakai baju baru, batik, kotak-kotak, banyak pula yang berbaju koko dengan motif macam-macam.

kalau saya, rasanya belum afdhol kalau tidak memakai baju putih, entah dengan bawahan apa. sebab ini dalam koridor ibadah dan memang sudah seharusnyalah nilai terbaik itu ditentukan oleh Tuhan sendiri, bukan oleh kita selaku para hamba.

Selasa, 20 Maret 2012

bersyukurlah selagi bisa

sepasang suami istri (kuduga begitu)itu berboncengan naik pit onthel sehabis beli gas LPG di sebuah toko. keduanya terlihat sumringah, tanpa beban. bahkan kala disalip oleh tetangganya yang berboncengan naik sepeda motor. waduh mesranya pasangan paruh baya ini. baarakallahu lahumaa...

kita seyogyanya tak lupa bahwa kebahagiaan itu tak bisa dinilai dengan banyaknya harta atau aset yang berlimpah. tidak! rizki kita adalah apa yang kita pakai sekarang dan yang kita makan sekarang. selain itu, belum tentu! yang di dompet, yang di rumah, yang di bank, berhektar perkebunan atau bahkan pulau pribadi, semua itu bisa saja hanya numpang lewat. maka tak perlu ada yang kita risaukan lama-lama tentang dunia ini. kita hanya disuruh berusaha mencari rizki yang halal demi meraih kebahagiaan. tapi, Allah yang menentukan, bukan?

selamat bersyukur!

KULLUN LILLAHI

pagi ini parkir di depan pondok adalah minibus elf dengan tulisan di kaca belakang: KULLUN LILLAHI. ha..ha..ha.. sangat inspiratif! memang kreatif orang-orang indonesia. ada banyak jalan buat kita berdakwah atau setidaknya menyegarkan itak untuk selalu mengingat Allah. seperti juga tulisan UTAMAKAN SHOLAWAT atau doa-doa yang terpampang di bodi/kaca mobil. itu bisa mengimbangi mobil-mobil yang iseng dengan sengaja membuat lukisan air brush jorok dan gambar seronok yang marak di lalu lalang jalanan.
semoga Allah meridloi mereka yang benar-benar mau mengingatnya..

Selasa, 13 Maret 2012

Keabadian

Tuhan
berikan aku keabadian
dalam menikmati cinta, dan
berikan aku cinta
dalam menikmati keabadian
bersamamu


2012

Tentang bapak

bapak..
kata SBY, negeri ini bisa bangkit lagi
lewat hingar bingar reformasi
yang menyemut menyelinap di kolom koran pagi
bapak..
kata SBY, aku besok bisa sekolah lagi
tak harus beli buku baru tiap naik kelas
bapak..
kata SBY, kita bisa makan beras tiap hari
walau hanya dengan ikan asin dan sambal teri
bapakku tersenyum tak sempat berkata
aku bangun
yang kuingat..aku tak pernah ingat punya bapak
bapakku adalah tiang-tiang lampu merah
ibuku
jembatan-jembatan yang tak selesai dibangun pemda
orang tua yang sangat plural
bapak sering dimaki orang berdasi bermobil dikejar waktu
sehabis acuh mengencingi ibu
tanpa peduli
sekali ini aku ingin tidur lagi
memimpikan bapak yang bisa tersenyum
pada ceritaku tentang penguasa yang adil dan jujur
lampu merah menyala
mungkin belum saatnya aku memimpikan janji
yang untuk ditepati


2012

Wahai Pemuda

wahai pemuda
pernahkah kau merasakan cinta?
bila pernah, jawablah
iya
bila tak pernah, jawablah
maaf
aku bukan manusia

2012

Satu Amin

suatu kalam telah terucap
amin
saja
tanpa kata-kata doa
tiada linangan air mata
bisu
sebelum Tuhan menjawab iya
setelah izrail menjemputnya

1433

ay, anakku

ibu
harmoni cinta robbi
dari hati
meraba rapi
setiap lini
ay anakku
aku ibumu
merestuimu s'lalu

2011

Passport Taubat

lirih ku berbincang dengan setan
kongkalikong mencari celah dosa
aku setuju, dia setuju
salah, yang benar satu kosong
dia layak menang, aku tak layak kalah
maka demi jalan cinta yang telah kutiti
kuminta Tuhan memberi stempel
pada passport taubat nasuha yang kupunya
secepatnya tanpa terlambat
akan kukatakan cinta pada-Nya

1432

God & Google

seperti Google
Tuhan tak menjawab doa hamba
karena Tuhan tak suka bertele-tele
karena Tuhan tak mau buang waktu
Tuhan suka pada doa hamba
to the point saja

2011

Hegemoni kerinduan

saat 'ku letih,
cinta selalu dapat mengganti semangat yang telah down
saat 'ku sakit
ada kala cinta adalah obat paling mujarab
cinta akan menghapus awan duka yang menggelayut tebal
cinta-lah yang mengisi kisi-kisi sakral dalam kehidupan insan
penawar dari segala macam racun
sekaligus candu bagi kesepian
aku t'lah mencoba menahan cinta
tak kuasa melupakan bayangnya dari lubuk hati yang berlimpah rindu
akan kehadirannya di sisi

1432

Bersamamu

bersamamu
biarkan aku berpuasa
dari segala pandang mata
yang tak jelas kehalalannya
bersamamu
biarkan aku berzakat
menginfaqkan padamu sejumlah cinta
yang telah kusimpan sejak lama
bersamamu
biarkan aku beribadah
menghabiskan malam-malam panjang
dengan tasbih cinta

2012
orang akan setuju menghentikan sesuatu, hanya apabila ia diberi penggantinya.

syaikhul islam, Ibnu Taimiyyah

Masih Ada

dalam remang cahaya purnama
malam lima belas syawwal yang tak berbekas
terhirup oleh hujan pertama
ku tulis kalimat cinta dengan noda
di atas ketas putih tak bergaris
tak berona...
jikalau hatimu memang ada cinta
akan kau rasa walau jarak terpisah
samudra dan benua
tak perlu ku linangkan air mata
karena air mata langit telah mewakili
semua cinta dan suka cita
maka dari sanubari yang terluka
cinta itu masih ada, mengembang
dan darinya, kuungkapkan
padanya, cinta

1432

Yang Muda

yang muda yang merasa bisa segala
yang muda ingin selalu berkuasa
masa muda
persimpangan antara keyakinan masa kecil dan
kenyataan yang menghadang
masa muda
dunia akan terasa surga bila terlena
yang muda akan mempersiapkan masa tua
dengan kekayaan dan timbunan ilmunya
sementara kematian sekejap mendekapnya
dan engkau tak bisa meronta
nyala muda yang benderang akan pudar
seketika,
hanya bara lalu abu
dan engkau tak bisa meminta (ini saat bukan berdoa)
pula tawa tersambar duka lama (tak ada waktu buat itu)

sekarang mari kita mulai acara penyesalan
dan pengakuan dosa-dosa...

wahai pemuda! mana punya kau keyakinan!
Allah telah berikan kau detik
kenapa mesti kau meminta jam
yang kau tunggu
yang kau tunggu hanya sia yang ada

2011

Langit kebumi

malam purnama ini
langit melepas rindu pada bumi
keduanya beradu cinta
lewat senggama hujan pertama

sejoli kekasih yang tak pernah bersua
tapi selalu bersama
mengiringi cerita anak manusia
melantunkan nada-nada cinta

langit, telah kau ungkapkan cinta
tak perlulah aku pada kata-kata
rindu yang penuh akan nuansa
di malam yang hanya untuk kita berdua
kau biarkan anak-anakku terlelap
dalam tidur dengan alunan
ritmis hujan cinta

kau biarkan anak-anakmu
bintang, bulan dan surya terlena
dalam buai mendung cinta
apakah kau lakukan semua itu
demi cinta kita, melewati malam
ini berdua saja..?

bumi, sudah lama kita bersama
dan kita pun saling mencinta
walau hanya lewat rajutan tetes,
demi tetes yang kuungkapkan
kucurahkan penuh cinta untukmu
saja

langit dan bumi
sepasang karya Tuhan yang saling mencinta
walau bukan cinta selamanya
cinta yang terbungkus dalam raga fana
biarlah cinta menggelora
dari jiwa-jiwa yang selalu ingin bersama
kala raga telah tiada
biarkan cinta membara
meyimpan api asmara
menghangatkan kedinginan jiwa

hujan pertama kini reda
akan ada hujan selanjutnya
walau pelangi tak bisa cerita
langit dan bumi 'kan selalu mengungkapkan
selaksa cinta

1432

diperuntukkan Sang Bumi, di suatu kota, di seberang masa..

http://salahuddinibnusjahad.blogspot.com
mereka, muslim yang hanya berbekal syahadat tanpa amal kebaikan satu pun, akan berada di neraka selama sembilan hari akhirat

Aransemen hati

di satu sisi yang sama
ada Tuhan untuk kita mengabdi
bak bulan yang hanya berpendar satu sisi
eloknya
kita memang tak bisa melihat sepenuhnya
karena jiwa tak menghendaki bulan

1433

Doa hamba pujangga

yang menerimaku seutuhnya
aku dan puisi-puisiku
yang merindu cintaku dalam tangis
cinta yang kadang pasang kadang surut
yang menyukai apa yang kusuka dari dunia
kusuka menerka bias langkah
yang ada kala ku duka kala suka
kala-kala yang tak tentu datangnya
yang mencinta Tuhan yang ku cinta
Tuhan, cintailah ia

1433

untuk dia di seberang lalu lalang awan
yang termaktub dalam kitab Tuhan
untukku seorang
biarlah Allah yang menghalalkan
matanya 'tuk mataku
cintanya 'tuk hatiku
berbagi berdua dengan-Mu
berempat dengan ayah ibu

Aku anak ibu

ibuku orang desa
aku cinta orang desa
aku cinta ibu

anak ibu orang kota
ibu benci orang kota
ibu tak benci aku

seorang ibu mencintai anaknya tanpa syarat apapun.
anak mencintai ibu dengan berbagai alasan yang
terkadang mereduksi makna cinta itu sendiri.



1433

bee

apa yang bersumber dari kebaikan,
diproses dengan kebaikan,
akan menghasilkan kebaikan pula.

bee, 2012
apa yang kau punya hari ini gunakan!
yang kau pikirkan kerjakan!
yang telah dianugrahkan oleh Tuhan saat ini,
sambutlah dengan prestasi!
subhaana man kholaqol wudda wal mawaddah wal hubba wal mahabbah

Abdi bayang: gelap

ada gelap dalam bayang
yang tak mau mengeja sinar
malu
malu-malu
pada Sang Kuasa yang menciptanya
taat
dalam koridor langkah tak tentu
dia menjenguk kita dalam mimpi
akahkan kau bebaskan aku
pasrah
hanya mereka yang mati
yang mengkhianati pengabdianku

1433

Segelas cinta

segelas cinta yang kubawa
minumlah, sampai habis
semoga menjadi obat sakit rindumu
sepanjang tahun

2012

Senin, 12 Maret 2012

Tentang sebuah keluarga

dilukiskannya ayat-ayat suci
di atas kanvas rapi
indah, dan mata hati kembali cerah
dia menang
atas jutaan mata tertawan
aku tenang
cukuplah kulukis ayat-ayat tadi
melekat di palung sanubari
tak perlu ada yang mengerti
kelak Dia-lah yang membeli

ditilawahkannya ayat-ayat Ilahi
di padang telinga manusia
yang mati kata, mati rasa
puas, memanjang rantai dosa gontai bebas
dia menang
atas telinga-telinga buta aksara
aku tenang
ada dia yang tak ada dua
menuntunku yang terbata

diajarkannya pada generasi bangsa
ayat-ayat manusia
tentang dunia dan agama
tentang satu hati dan jutaan cinta
dia kini sudah lupa membaca
enggan takwa dan bosan dosa
dia menang
atas kebodohan yang telah menepi
sepi, tak pernah lagi menanti
atas segala perjuangan yang berbuah manis
mengundang semut kehidupan berebut hati
aku tenang
saat hati membenci kata tanpa rasa
kala lisan tak lagi bisa membaca
waktu dan waktu terus membuntuti aku
sedang aku hanya berpijak pada ilmu
hanyalah cinta dan pemiliknya
yang datang melebarkan sayapku

dihiburnya anak dan cucu manusia
dengan tangis dan tawa
dan cinta tanpa ku tahu batasnya
ibu
cukuplah engkau
bila tiada mereka di hati


untuk sebuah rumah yang dulu (dan sekarang) ramai dengan petuah ilmu
di pelosok desa pinggir bengawan

Konflik internal

apa yang kau cemaskan dari dirimu kawan?
aku hidup gersang tanpa ampunan dari Tuhan
sudikah Sang Maha Pengampun membiarkanmu?
jikalau sang hamba sudah menafikan tuannya
memang kau tahu kau berlumur dosa entah berapa?
yang kurasa sebanyak pasir kering tak terhitung
dan tak terjamah basahnya lautan ampunan?
apa yang basah akan segera kering kawan
tidak jikalau hidayah Tuhan telah datang
dan perlukah aku menunggu datangnya hidayah?
tidak,
jika kau cintai Tuhan

2010

Dawai Hati Presiden

jika aku terlampau muda
untuk memimpin dunia, maka kan ku
singkirkan mereka yang merasa tua
tak patut eradaban baru memberangus
apa yang telah mereka tanam sendiri
aku, buas yang lepas
biar ku jamah rimba raya digdaya
yang telah hilang rimbunnya
aku siap memimpin siapa saja
yang punya cita setinggi angkasa

2011

Pepatah Tiongkok (1)

Xin xiang shi cheng
(apa yang anda pikir, itu yang akan terjadi)
Xi fan feng shun
(sekali layar terkembang, harus laju mengikuti arah angin)
You qiu bi ying
(apa yang diminta, pasti akan terkabul)

selintas memori dari Apotek Kudus

Bukan Mimpi Indah

biarkan semua mimpi indahmu terurai dalam cinta
ku tetap berpijak pada hati
di saat semua telah berpaling pada dunia
dan untuk semua rasa yang dirasa, ku t'lah buta
memang adakala, cinta lebih indah saat tertidur
tak ada kedinginan malam gulita
yang ada hanya kehangatan mimpi
dan sekalipun keduanya tetaplah fana
maka tatkala hati telah kosong dari cinta
bukankah kematian lebih baik daripada hidup
sebatang kara?
dan apakah kau bisa hidup
tanpa cinta?

2011

Anak Kapitalis

kami akan segera kembali dijajah
deretan angka dalam rekening tabunganku
telah membuatku ngilu

2010

Moci?

moci?orang jawa timur memang kurang akrab dengan kata yang seperti alihan bahasa jepang ini. malam ini temanku asal sukabumi mengenalkanku padanya, camilan khas sana katanya. dilihat dari teksturnya, seperti saudara jauhnya klepon, tapi tanpa kelapa, tanpa rasa legit khasnya. dengan isi kacang dan 'bedak putih' yang membalutnya, memang terasa khasnya..atur nuhun, damang....

Keheningan sesaat

gemilang surya kini terhenti
tanpa jejak hilang kendali
kabur tak berona tanpa izin
aku, kini dengan hati tercerai
berai, seakan tak ada darah
yang mengisi kisi-kisi ini kembali kosong
alunan cinta terasa hambar
membisu mencari keheningan
sesaat

2010

Bernama Qur'an

cinta itu bernama qur'an
dulu seperti tak kusangka, kini jua
aku telah banyak tahu cinta itu ada
ku kaji berulang-ulang
tanpa tahu betapa agungnya
dan kalaupun ku tahu sebelumnya
kurasa tak perlu hidup kalau tanpa cinta
juga apabila aku tak pernah mengenalnya
maka dunia ini terasa hampa

2011

Bunuh Diri

aku anakmu, emak!
tersesat di alam baka
ku pilih putus asa dalam meraih jalan pintas
namun hanya kudapat nestapa
duka tiada habisnya
di mana engkau emak?
engkau yang menyayangi dan setia menemani
kini aku sebatang kara di sini

2011

Khataman Cinta

sayup terdengar tawa mengendarai
tiap tetesan air mata menderai
dari tiap ayat suci terucap pelan
penuh penghayatan
adakah itu pelampiasan akan kepuasan
dahaga telah hanyut di alunan melodi
dari surat-surat cinta terakhir
syahdu betul tiap perjuangan yang
berakhir dalam guyuran rahmat
walaupun ku tahu di balik itu semua
akan ada perpisahan,
tapi itu hanyalah awal perjuangan lain
mula dari air mata yang lain
dalam dahaga puasa nan penuh berkah
kehidupan..
lalu cinta akan dibalas dengan cinta
yang hilang akan kembali, yang rusak akan
bersemi lagi
dan hanya dapat kukirim doa dari hati
di tiap sayup melodi cinta yang menawan


2011

Napak Tilas

aku yang kini menjadi rumput berdiri
tak bergoyang walau cuma mati suri
napak tilas musim dingin yang kunanti
biar ku makin beku mati
dia kan jadikanku abadi
dalam relativitas waktu tak henti
dihembus angin sepoi-sepoi
tapi aku tetap tak bergeming
aku ingin berdiri tegak abadi
mencari ridlo Ilahi

2010

No Comment

kutinggalkannya dalam kegetiran, sendiri
hingga saatnya waktu berbuih, kudalami nestapa
ku ayunkan pedal nafasku pelan, hingga angin
tak mengetahuinya
aku tak tahu apakah ayunda sedih
dia tercenung laksana raut muka bulan di hadapan
lautan
istriku, seperti biasa tanpa komentar
oleh janji wakil rakyat yang bertubi-tubi

2010

Roman Ta'awwudz

aku berlindung pada-Nya
dari segala kelembutan godaan
yang bertabur bak bintang di langit malam cerah
lindungi hati dan jiwa
dalam naungan ridlo Ilah
Dzat yang tahu segala pengetahuan
dan apa yang tak perlu diketahui ciptan-Nya
Dzat yang kuasa menjadikanku ada
dan menjadikanku tiada
Dzat yang tak terikat massa
tidak pula ruang gerak-Nya
pada-Mu ku bersimpuh menghadap
menyembah sepenuh jiwa raga
maka jauhkan aku dari segala goda
yang memicu angkara

2011

Sabotase Angkara

detik-detik terasa panjang
dan nafsu masih merasa hambar
sementara diri sudah tak kuasa
'tuk sekedar berkata: diam kau!
tak ada waktu menimpali
angkara sudah menang mutlak
tak ada lagi perlu diperebutkan
saat diri sudah terbelenggu nafsu

2011

Seperti tanpa ada apa-apa

tadi malam, indonesia terkena tsunami
orang yang tadinya bersangka akan berfoya
terhempas ombak bisu tanpa duga tanpa kata
negeri yang ingin tertawa melepas penatnya politik
dan segala kesibukan fenomena yang terhenti sesaat
kembali sedia kala
seperti tanpa ada apa-apa
kita dibuat belajar banyak oleh Tuhan


2010

Tengadah

lekaslah dingin menyapa tulang
dalam perlawanan tanpa kata
aku akan diam menggigil
atau mati tanpa pernah hidup
wajahku membiru lebam
terlampau lama ku tertidur
pulas, puas tanpa ada culas
aku tak mau mati demi kata
hanya inginkan diam
lebam
membekam dalam kalam

2011

Untuk-Mu dan untukmu

cinta yang bisu,seperti cintaku pada-Nya
seperti cintaku padanya
rindu yang menggebu
melelehkan air mata dari hati sendu
seperti rinduku pada-Mu
seperti rinduku padamu
sebagaimana Engkau mencintaiku
sebagaimana engkau mencintaiku
aku ingin pula mencintai-Mu
mencintaimu

dari hamba dengan dua cinta dan dua air mata

2010

Jejak cinta

di petang senja ku memungut cinta
cinta dalam merah mega yang menggumpal
dan jika lilin-lilin telah menyala mengusir gelap
aku pun tahu semua manusia tak suka gelap gulita
meski ini 'kan jadi lilin terakhir nantinya
biarlah sadar mereka bukanlah lilin pemberi cahaya
dan rintik hujan yang membasuh bumi
memendarkan cinta di malam yang lapuk
tanpa rembulan
dari setiap sudut kota ini, kulihat cinta telah
hilang, hanyut tanpa bekas bersama air hujan tadi

2011

Yang kukata pada angin menyapa

aku mengadu pada setiap angin menyapa
mengapa waktu kian cepat berlalu
memutih uban mengkerut kulit keriput
sedang aku tak punya apa-apa di dunia
tak bisa kubanggakan ketenaranku dulu
anggap saja aku tersesat dalam labirin
kehidupan semu tanpa tahu yang dituju
aku puas dengan diriku dalam aku
dan aku mengaku kalau aku mau diaku
uf, sesak semerbak bunga kamboja
dan taburan warna-warni mawar melati
bahkan tak mampu kucium dalam kegelapan
oh, sungguh tak berdayanya aku
dunia penuh kefanaan ini akan meninggalkanku
mungkin aku meninggalkannya selamanya
dan, aku hanya bisa mengadu pada setiap angin
menyapa yang segar menerpa ruh berdosa
meniupkan ampunan dari kalam doa pada Tuhan
dari jiwa-jiwa berdosa yang masih hidup di dunia

2011

Di bawah siluet Khattul istiwa'

di bawah siluet khattul istiwa'
sebuah negeri pernah berbangga berimbun hijau
dibelah oleh paparan biru berjuta ikan
ada bukit penuh emas nan utuh membatu
ada kesegaran hujan abadi di rantau keramaian
di mana budak tak pernah ada
karena negeri ini tak punya tuan
hanya punya Tuhan
tatkala surya tak jemu menafkahi
tak kenal waktu dan tanpa lelah
angin hanya sekali teriak kala senja
mengusap keringat dan membasuh luka
memulangkan sekawanan ternak dari ladang hijau
menghantarkan malam dan bintang-bintang
sebagai dongeng-dongeng bisu
sebelum anak-anak bumi tertidur
sebagai saksi-saksi buta
muda-mudi yang bercengkerama
sebagai selimut tak bernyawa
untuk yang menghabiskan malam
bersama Tuhannya
mereka yang tak pernah lupa
akan selalu merindukan pagi bersama surya
kembali menyapa negeri yang tengah tertidur dengan
beraneka mimpi
di bawah siluet khattul istiwa'

(mimpi pertama)
di lintasan kilau cahya surya
yang berpendar melewati kisi-kisi mendung hitam
seorang anak kecil dengan gitar di tangan
telah habiskan nafas tanpa sempat
memeram luka
di antara lalu lalang mobil di jalanan kota
seorang pemuda melintas menghampiri
mengambil bungkusan penuh keping kartal
lantas berlalu tanpa peduli pada
harga sebuah nyawa


(mimpi kedua)
deretan gedung dan riuh semarak suara pekerja
kini lengang tanpa harapan
dimusnahkan bendungan lumpur yang seharusnya
tak pernah ada
iya, bendungan yang hanya bisa menghentikan laju lumpur
tak untuk menghentikan laju air mata
tak cukup untuk melebur dosa dan lara

(mimpi ketiga)
di sini sungai-sungai berdemo dengan merubah warna
tentang apa yang dibawa kesana kemari
limbah dan polutan yang menggatalkan hati
di sini air laut berdemo dengan tak pernah lagi
diam
maka bila badai sudah tak lagi cukup
untuk menghilangkan sumbat di telinga dan
hati anak daratan
mengapakah masih harus menyimpan tsunami?
di sini gunung-gunung berdemo dengan membentuk serikat
bersekongkol dan berkompromi
agar bebatuan dan mineral di badan tak habis
digerogoti tikus-tikus tamak berkaki dua
agar pepohonan yang ingin lebih lama membelai angkasa
tak hanya diganti dengan angin kosong dan
janji-janji yang hanya muncul lima tahun sekali
orasi-orasi dengan imbalan korupsi
cukuplah disentuh dengan sekali erupsi
atau dinginnya lahar yang menjalar


(mimpi keempat)
di sebuah gedung saksi kejayaan para senator negeri
kini telah semerbak dengan bau menyengat korupsi
telah dihiasi dengan suara remeh temeh dan bual kata
orang-orang penting itu mungkin telah lupa bunyi lanjutan
dari rakyat, oleh rakyat dan ...
titik-titik yang tak pernah diisi
atau diisi lantas dihapus lagi
mungkin juga tak pernah diajari bahwa
wakil rakyat akan selamanya di bawah kekuasaan
rakyat?

ada masih banyak mimpi yang akan hadir
dan sang negeri segan untuk bangun
tak tahu bahwa satu malam tak cukup untuk
menunggu mimpi-mimpi indah yang belum jua datang
lupa bahwa ada yang tengah menanti


sang mentari yang terbit resah kebingungan
tak ada lagi yang disapa dalam kehangatan pagi
di bawah siluet khattul istiwa'
apakah aku terbit terlalu pagi
ataukah sang negeri sedang meriang
ataukah masih terlelap dalam tidur panjang
menikmati mimpi-mimpi buruknya

di sana, di depan peraduan
para tetangga yang datang tak sabar masuk melayat
ada kabar
negeri itu kini telah mati

mati suri
menunggu kita anak bangsa untuk
menciptakan mimpi-mimpi indah sendiri
membangunkan negeri ini
untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu
dan kembali menyapa surya
di bawah siluet khattul istiwa'


yanbu'ul qur'an, 12 maret 2012

Minggu, 11 Maret 2012

Allah telah menjadikanku keluarga-Nya tanpa banyak prosedur. maka sudah saatnyalah aku menjawab kepercayaan-Nya.
faslukii subula robbiki dzulula
keberanian tak banyak didukung faktor kelahiran.
konsistensi dalam hal-hal wajib. istiqomah dalam hal-hal sunnah. keduanya adalah jalanmu menuju kesuksesan. berada di tanganmu, sekarang dan selanjutnya.
selama bumi masih bulat, bermimpilah!
selama ruh masih menetap, berkaryalah!
the chance don't come twice. get it, win your life and your love!
menjadi unik itu gampang, asalkan kita mau. karena kita sejatinya adalah makhluk unik, tak ada duanya di dunia.
jadilah penanya dan bukan penyana!

jika berhadapan dengan kekuatan absolut, hindarilah prasangka.
orang-orang penting sering melupakan diri untuk memikirkan hal-hal yang penting.
untuk mewujudkan keberhasilan terasa lebih indah, berjalanlah bersama. tak ada saling mendahului, saling membelakangi atau bahkan berjalan sediri.
dua hal yang tak pernah diciptakan oleh Tuhan di dunia ini adalah kebetulan dan kemustahilan.
adalah ketegasan yang akan menjadi pasangan abadi sebuah kejujuran.
pintu yang tak pernah tertutup adalah rahmat. pintu yang harus dibuka adalah taubat.
usahakan dirimu untuk bisa besar dalam kesederhanaan dan sederhana dalam kebesaran.
Tuhan tidak menghukum salah satu jari karena tidak bisa melakukan tugas jari yang lain. lalu kenapa kita sering menghukum orang lain karena tidak sama cara pikir dan tindakannya dengan kita?
dalam akal pikiran yang tak berdimensi, tak ada sesuatu yang tidak mungkin.
aku manusia bebas
bebas untuk sendiri
bebas untuk berkumpul.

Doa untuk entah siapa

dua puluh tahun lamanya
telah berlalu tahun dunia
dan adakah waktu pernah berdusta?
tentang kenangan dan cinta
menyamarkan duka di tiap detiknya
lalu akan tiba suatu masa
kala uban dan renta usia menyapa

hari ini di kala engkau bahagia
tak mampu ku hatur lukisan kata
atau kukirim suatu rasa
hanya jika engkau tak berkenan hampa
kan kutus asa terbang bersama do'a
tuk sahabat tercinta

kertas putih tertata rapi di muka
365 lembar tabularasa
tulislah dengan menyebut asma Allah Sang Pencipta
lalu isilah dengan cinta-Nya
kaukan temukan keajaiban di tiap alenia

dan hari-harimu takkan pernah hampa
yakinlah Dia selalu ada dan setia
Sang Mahacinta akan menjawab cinta hamba-Nya
selama hamba mengingat-Nya

sertakan aku dalam do'a cintamu pada-Nya
dalam malam panjang penuh air mata
carilah aku dalam alqur'an yang kau baca
hembuskan napas jika kau tak melihat cinta
saat kau terlupa bahwa kau telah temukannya
dua puluh tahun lalu
di hembusan pertama
ibu
anugrah teragung dari Allah untuk manusia
sudahkah kau ucap terima kasih padanya?
dan pada-Nya?


tertulis dan tak sempat terkirim pada
25 April 2011
kita lupa sesuatu karena menganggapnya kurang penting. maka, apakah alasan kita melupakan Allah?

Sabtu, 10 Maret 2012

mencintai kamu adalah bahagia dan sedih
bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku
dan sedih karena kita sering berpisah
ketegangan menjadi pupuk cinta kita
tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih?

petikan sajak 'pamflet cinta' karya WS. Rendra
dikutip dari buku NH. Dini

Berpulang pada cinta

aku bukanlah orang kebanyakan
yang datang untuk pergi
biarlah ku timpa peluh mereka
ku tak mau berpeluh duka
telah berpulang ku pada cinta
sementara orang masih tersesat
dalam labirin nafsu durhaka
sebutlah aku gila!
tak butuh ku pada rayuanmu
aku untuk dunia
tak pernah sekalipun menghamba

2011

Sampai saat lentera berganti

ijinkan aku, sekali ini saja
menjadi lentera tiada habis cahyanya
buat mereka yang telah habis nyawa
biarkan api ini menyala
sampai saatnya
aku kelak seperti mereka jua
dan lentera akan berganti lentera
saat tiba masanya
yang tua berganti yang muda

2011

Gejolak Musim Gugur

sayup-sayup kudengar pasti
dunia sedang tidak menerimaku
pasti dia marah
telah kulempari dengan
bau tak tahu aturan
dan ku tilik amarah masih menyala, merah
tak padam walau kusiram salju kutub
kubiarkan dedaunan risi meranggas
toh, bulan depan tak kan ada musim semi

2011

Buang kata

tak ada kata seharusnya...
tak ada kata sebenarnya...

ajaklah aku

ajaklah aku
terbang
burung bergemuruh menandai musim semi
kawanan mendung tebal
rakus memakan surya di langit biru
seharusnya ada nafas yang terjatuh
di tiap hentakan kegembiraan menyebar
tapi malaikat tak sudi lupa tugas
aku berhenti memandang dunia
detik ini
ajaklah aku terbang
aku ingin melihatlangit akan secerah
putih sayapku

2011

Pinta pada mereka

pintaku pada malam: tenanglah, jangan kau usik aku yang sedang
dilanda rindu
pada Sang Tuhan
pintaku pada Tuhan: jadikan bintang dan purnama saksi cinta
sesosok insan yang menikmati
tobatnya,
panjangkanlah malam
pintaku pada istri: kembalilah padaku
kelak jika cinta pada Tuhan telah
kau miliki sempurna
pintaku pada setan: ganggulah aku semampumu,
kau bagiku tak ubahnya
angin lalu


1432

Pinta dunia

aku tak mau dunia
melucu
memangnya aku
siapa
berani meminta-minta

2011

di bias tetes air mata

di sana
di bias tetes air mata
tersembul noda putih dari hati kelam penuh nista
ada harapan untuk taubat pada-Nya
taubat nasuha
ada kedinginan cinta surga
di bias tetes air mata
para calon penghuni neraka

2011

Kamis, 08 Maret 2012

Hantaran Terakhir

di bumi tempat kaki berpijak
akan ada darah yang lekas
kering
meninggalkan belulang
atau tumpukan daging yang pernah
bermandikan cahya surya
tapi sekarang gelap
yang pernah berjalan dengan
congkak seolah melupakan ibunya
bumi
kini sang ibu memanggilnya pulang
meraihnya dalam pelukan yang
entah hangat ataukah dingin
bisu
sementara di luar
bukanlah air hujan yang mengantar
hanya air yang tak henti
membasahi pelupuk mata dan pipi
para pencari ilmu yang segan lupa
pada jasa-jasa guru
sementara di luar
bukanlah deru mobil beriringan
yang mengantar
hanya doa yang ikhlas terucap
dari ribuan penghuni bumi dan langit
untuk dia yang tiada mau menduakan Tuhan
dengan siapapun
dengan apapun


memoar nice evening, KH. Ali Chumaidi Sahal
Al mutawaffa: Kamis Legi, 15 Rabi'ul AKhir 1433 / 8 Maret 2012
Allahummaghfir lahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu waj'alil jannata matswahu

memegang prinsip

seberapa pentingnya anda memandang bahwa prinsip harus benar-benar dipegang?
mari kita berkaca...
perjalanan terakhirku mengendarai mobil kijang biru milik Arwaniyyah (sebelum diganti mitsubishi kuda biru) bersama mas ibrahim dan imron pada sabtu sore akhir pebruari lalu sehabis hunting peralatan kantor di semarang, kerapkali kami berbincang mengusir penat, tentunya seputar kehidupan kami selaku santri.
cerita tentang masyayikh pondok kami yang senantiasa istiqomah berusaha menjaga qur'an dengan tilawah, tahfidh maupun tadabbur. sehingga mas ibrahim dalam kapasitasnya sebagai sopir ndalem, tahu persis kebiasaan beliau-beliau, yang ketika pergi kemanapun, jauh dekat, buka mobil langsung nderes, baik bin nadhor maupun bilghoib hingga sampai pada tujuan. dan entah berapa kali pula doa khataman berlangsung dengan khusyu' di dalam mobil, bergantian antara romo yai dan bu nyai. masyayikh kami memang tak akrab dengan budaya mauidhoh hasanah yang panjang berjam-jam, itu sudah cukup bagi kami karena taraf beliau-beliau yang sudah pada tingkatan uswah. setiap waktu dan di manapun berada. prinsip yang diajarkan mbah yai sepuh, KHM. Arwani Amin, sebagai khodim qur'an yang benar-benar taat pada qur'an (syariat islam yang termaktub di dalamnya) dan menjaga kualitas qur'an selama hidup, adalah harga mati bagi masyayikh yang ditularkan pada kami, sehingga tak rela qur'an di'gadai'kan dengan mas'alah duniawi. karena kami yakin bahwa qur'an adalah teman terbaik bagi kami di dunia dan akhirat, maka alangkah hinanya kala qur'an menjadi ma'isyah atau 'diperjualbelikan' dengan murah. prinsip yang benar-benar menyentuh hati kami sampai sekarang..
lain lagi dengan cerita tentang pak haji ismun, seorang pengusaha muslim yang punya empat rumah makan yang pasti ramai tiap harinya. rumah makan beliau jadi garansi kehalalan bagi para kiai atau kalangan pejabat muslim yang sekedar mampir makan atau memanjakan keluarganya dengan menu-menu yang tak kalah inovatif dengan rumah makan dan restoran terkenal. kami sempat mampir di salah satu yang berada di jalan raya lingkar demak untuk makan malam dan sholat maghrib. menurut cerita mas ibrahim, seramai apapun dan sebanyak apapun omzet yang didapat tiap harinya, rumah makan pak haji ismun akan tutup total selama ramadhan, siang malam! luar biasa! berapa saja keuntungan yang bisa didapat jika saja beliau mau buka saja pada senja sampai dini hari toh pasti akan tetap ramai karena tempatnya yang strategis berada di jalur pantura didukung lahan parkir mobil yang luas. tapi beliau lebih memilih istirahat total. khusus menghormati bulan puasa! kupikir memang repot juga bilamana yang biasa buka 24 jam disuruh buka hanya setengah hari. prinsip yang luar biasa!
kita bahkan sudah diajari oleh Nabi Muhammad sejak kecil beliau senantiasa memegang prinsip kejujuran dalam aneka bidang. lalu semangat beliau berdakwah yang tak habis-habisnya dan tak gentar tak pudar walau misalkan diletakkan matahari dan bulan di kedua tangannya. yang paling fenomenal adalah prinsip beliau untuk mengasihi sesama makhluk Allah, sehingga fathul makkah menjadi saksi kehebatan prinsip tersebut.

bukankah sudah saatnya kita menelaah prinsip yang telah kita punyai selama ini? apakah sudah kita pegang teguh? apa sajakah upaya kita memperjuangkannya?

idzil fata hasba'tiqodihi rufi'
wa kullu man lam ya'taqid lam yantafi'

semoga kita selalu dibimbing Allah melewati jalan yang benar...

Amal yang bernilai

suatu amal yang dinisbatkan pada dzat yang abadi akan bernilai abadi. suatu amal yang diidhofahkan pada dzat yang fana, akan tetap fana.

untuk apa menangis?

sejak kecil saya memang sering menangis untuk hal-hal yang dipandang orang lain sebagai sesuatu yang lumrah bahkan "cekeremes". tak peduli kata orang bahwa seorang lelaki harus bergaya maskulin dan tidak melankolis, yang artinya seminimal mungkin mengekspresikan kesedihan, cengeng, apalagi menangis untuk hal-hal kecil.
ketika masih di bangku MI, kakiku tak sengaja tergencet oleh kaki meja yang sedang digeser oleh seornag teman. aku tidak marah. bukannya tidak mau, tapi karena tidak bisa. aku tak tahu cara marah yang benar karena memang tak pernah dididik oleh keluargaku untuk melampiaskan kekesalan lewat marah-marah. dendam dan rasa jengkel itu akhirnya hilang bersama air mata keikhlasan. bukan keikhlasan untuk digencet dan di dholimi lain kali, tapi ikhlas untuk selalu berbuat baik terhadap sesama.
pada saat yang lain, air mataku tak tertahankan begitu melihat ayam kampung kesayanganku, teman bermain tiap hari, mati mendadak. sedih bukan karena tak bisa menyembelihnya untuk dimakan dan juga bukan karena sudah tak bisa dijual, tapi benar-benar merasa kehilangan sesosok 'teman' yang bisa menghibur hati di kala gundah, yang bisa memahami perlakuan seorang anak kecil walau tanpa bahasa yang memadai.
seringkali aku terisak menahan laju air mata yang hampir keluar setelah menerima kebaikan yang diberikan atau ditularkan orang-orang terdekat atau siapapun yang kutemui. maka kala aku tak bisa membalas kebaikannya dengan setimpal, aku hanya memohonkan seuntai doa pada Ilahi, agar aku bisa meneladaninya atau membalas kebaikan itu suatu saat. minimal, agar Allah melipatgandakan sendiri amalnya tersebut.

ada hikmah yang tersirat dibalik tangisan. ada untaian nikmat kala lisan ini terkunci menahan tawa dan hanya melepaskan senyuman. tangis akan selalu membuka tabir hati sebagai gerbang taufiq Ilahi. tawa akan dapat menorehkan noda hitam di atas kanvas putih kebaikan dan membuat hati akan menjadi keras,sedangkan senyuman selamanya akan bernilai shodaqoh, jika kita bijak mengaturnya.

falyadhakuu qoliilaa, walyabkuu katsiroo....

Lampu Sorot dan 2 Nabi

ada dua lampu sorot yang dihadapkan pada mataku bergantian. yang pertama adalah lampu sorot kecil dengan sinar warna kuning. sinar yang terlihat indah dan anggun itu kuumpamakan dengan Nabi Yusuf yang membuat para wanita mesir terpana. ketampanan yang sempurna karena terlihat jelas oleh mata biasa manusia. maka Allah mencoba yusuf dengan 'interface' yang kala itu tak ada bandingannya di dunia dan disebut-sebut oleh para wanita undangan zulaikha dengan 'maa hadza basyaro'. sebuah ketampanan yang "kethoro welo-welo kelawan banget pertelo" itu dapat mengalahkan semua ketampanan yang dikumpulkan dari tiap pemuda di dunia (kalaupun itu bisa). luar biasa Allah mencipta makhluk-Nya.
lampu sorot kedua tampil dengan sorot lampu putih terang yang kilaunya menyilaukan mataku, hingga mataku pun terhalang untuk melihat wujud fisik dari lampu tersebut.
beratus tahun setelah wafatnya yusuf, lahirlah Muhammad bin Abdullah, rasul terakhir yang diutus sekaligus makhluk pertama yang tercipta dalam wujud nur (cahaya). dengan berbagai gambaran yang tertuang dalam hadits dan syair para pujangga islam, beliau adalah makhluk Allah paling sempurna. maka timbullah pertanyaan, mengapa tak ada wanita yang terfitnah dengan kesempurnaan beliau (yang pasti lebih tampan dari Nabi Yusuf?) karena Allah melindungi nabi kita itu dengan nur, sehingga wajah beliau senantiasa terlihat mencorong, tapi tak sembarangan orang bisa melihat wujud kesempurnaan itu. dan tak sembarangan orang mewarisi ketampanan beliau. tercatat dalam sejarah, hanya empat orang dari keluarga beliau yang mempunyai kemiripan bentuk postur dan wajah dengan beliau.
tak salah bilamana seorang guruku mengibaratkan jika ketampanan itu adalah buah semangka, maka Allah memberikan separo untuk nabi Muhammad, seperempat untuk nabi yusuf dan seperempat lagi dipotong kecil-kecil untuk dibagikan kepada seluruh laki-laki yang pernah tercipta di dunia.
maka kala anda melihat dan merasa diri anda sendiri sudah tampan atau cantik, syukurilah dan perbanyaklah amal ibadah dengan mengusung motto keikhlasan, hanya untuk Allah, yang telah menganugrahkan nikmat tersebut.

subhanallah!!

formasi sholat harian

2: qobliyyah shubuh
2: shubuh
2: dhuha
2: dhuha
2: dhuha
2: dhuha
2: dhuha
2: qobliyyah dhuhur
4: dhuhur
2: ba'diyyah dhuhur
2: qobliyyah ashar
4: ashar
3: maghrib
2: ba'diyyah maghrib
2: qobliyyah isya'
4: isya'
2: ba'diyyah isya'
2: tahajjud
2: tahajjud
2: hajat
2: witir
1: witir

17 wajib
33 sunnah
50 perisai komplit

Tuhan mungkin

saat cinta sudah tak mungkin pergi
telah berkarat di dinding hati
bersarang bak kanker ganas
yang tak bisa dioperasi
Tuhan mungkin sedang cemburu
saat dia menegur sapa
mendendangkan suara yang menyayat nadi
atau menghentikan laju nafas
lewat lekuk tulisan tangan
yang sarat madu cinta
Tuhan mungkin sedang cemburu
ada isyarat yang hanya bisa dimengerti
oleh dua hati
ada bahasa yang hanya bisa dipahami
oleh dua pandang pasang mata
Tuhan
mungkin sedang
cemburu

2012

Senin, 05 Maret 2012

Biarkan selamanya

Biarkan keabadian ini berlalu
Kesedihan yang makin semu
Keindahan yang tak terurus lagi
Dan aku tak ingat lagi
Akan keagungan seni Ilahi
Biarkan aku hidup dan tumbuh lagi
Suara angin yang membawa di tiap kalbu ini
Semakin mengiris hati
Dan melantunkan tembang kesedihan
Di setiap rindu
Di setiap nada cinta bersemi
Aku lupa Tuhan
Aku hanya ingat nafu yang menggebu
Tuhan marah
Aku makin senang
Makin terlanjur terlarut carut marut
Biarkan
Biarkan diriku terjatuh dan terbangun
Bangun dan jatuh lagi selamanya

2009

Remembering Steve Jobs, co-founder Apple Inc.

You've got to find what you love,' Jobs says

This is a prepared text of the Commencement address delivered by Steve Jobs, CEO of Apple Computer and of Pixar Animation Studios, on June 12, 2005.
I am honored to be with you today at your commencement from one of the finest universities in the world. I never graduated from college. Truth be told, this is the closest I've ever gotten to a college graduation. Today I want to tell you three stories from my life. That's it. No big deal. Just three stories.

The first story is about connecting the dots.
I dropped out of Reed College after the first 6 months, but then stayed around as a drop-in for another 18 months or so before I really quit. So why did I drop out?
It started before I was born. My biological mother was a young, unwed college graduate student, and she decided to put me up for adoption. She felt very strongly that I should be adopted by college graduates, so everything was all set for me to be adopted at birth by a lawyer and his wife. Except that when I popped out they decided at the last minute that they really wanted a girl. So my parents, who were on a waiting list, got a call in the middle of the night asking: "We have an unexpected baby boy; do you want him?" They said: "Of course." My biological mother later found out that my mother had never graduated from college and that my father had never graduated from high school. She refused to sign the final adoption papers. She only relented a few months later when my parents promised that I would someday go to college.

And 17 years later I did go to college. But I naively chose a college that was almost as expensive as Stanford, and all of my working-class parents' savings were being spent on my college tuition. After six months, I couldn't see the value in it. I had no idea what I wanted to do with my life and no idea how college was going to help me figure it out. And here I was spending all of the money my parents had saved their entire life. So I decided to drop out and trust that it would all work out OK. It was pretty scary at the time, but looking back it was one of the best decisions I ever made. The minute I dropped out I could stop taking the required classes that didn't interest me, and begin dropping in on the ones that looked interesting.
It wasn't all romantic. I didn't have a dorm room, so I slept on the floor in friends' rooms, I returned coke bottles for the 5¢ deposits to buy food with, and I would walk the 7 miles across town every Sunday night to get one good meal a week at the Hare Krishna temple. I loved it. And much of what I stumbled into by following my curiosity and intuition turned out to be priceless later on. Let me give you one example:
Reed College at that time offered perhaps the best calligraphy instruction in the country. Throughout the campus every poster, every label on every drawer, was beautifully hand calligraphed. Because I had dropped out and didn't have to take the normal classes, I decided to take a calligraphy class to learn how to do this. I learned about serif and san serif typefaces, about varying the amount of space between different letter combinations, about what makes great typography great. It was beautiful, historical, artistically subtle in a way that science can't capture, and I found it fascinating.

None of this had even a hope of any practical application in my life. But ten years later, when we were designing the first Macintosh computer, it all came back to me. And we designed it all into the Mac. It was the first computer with beautiful typography. If I had never dropped in on that single course in college, the Mac would have never had multiple typefaces or proportionally spaced fonts. And since Windows just copied the Mac, it's likely that no personal computer would have them. If I had never dropped out, I would have never dropped in on this calligraphy class, and personal computers might not have the wonderful typography that they do. Of course it was impossible to connect the dots looking forward when I was in college. But it was very, very clear looking backwards ten years later.

Again, you can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever. This approach has never let me down, and it has made all the difference in my life.
My second story is about love and loss.

I was lucky — I found what I loved to do early in life. Woz and I started Apple in my parents garage when I was 20. We worked hard, and in 10 years Apple had grown from just the two of us in a garage into a $2 billion company with over 4000 employees. We had just released our finest creation — the Macintosh — a year earlier, and I had just turned 30. And then I got fired. How can you get fired from a company you started? Well, as Apple grew we hired someone who I thought was very talented to run the company with me, and for the first year or so things went well. But then our visions of the future began to diverge and eventually we had a falling out. When we did, our Board of Directors sided with him. So at 30 I was out. And very publicly out. What had been the focus of my entire adult life was gone, and it was devastating.

I really didn't know what to do for a few months. I felt that I had let the previous generation of entrepreneurs down - that I had dropped the baton as it was being passed to me. I met with David Packard and Bob Noyce and tried to apologize for screwing up so badly. I was a very public failure, and I even thought about running away from the valley. But something slowly began to dawn on me — I still loved what I did. The turn of events at Apple had not changed that one bit. I had been rejected, but I was still in love. And so I decided to start over.

I didn't see it then, but it turned out that getting fired from Apple was the best thing that could have ever happened to me. The heaviness of being successful was replaced by the lightness of being a beginner again, less sure about everything. It freed me to enter one of the most creative periods of my life.

During the next five years, I started a company named NeXT, another company named Pixar, and fell in love with an amazing woman who would become my wife. Pixar went on to create the worlds first computer animated feature film, Toy Story, and is now the most successful animation studio in the world. In a remarkable turn of events, Apple bought NeXT, I returned to Apple, and the technology we developed at NeXT is at the heart of Apple's current renaissance. And Laurene and I have a wonderful family together.

I'm pretty sure none of this would have happened if I hadn't been fired from Apple. It was awful tasting medicine, but I guess the patient needed it. Sometimes life hits you in the head with a brick. Don't lose faith. I'm convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You've got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. So keep looking until you find it. Don't settle.

My third story is about death.
When I was 17, I read a quote that went something like: "If you live each day as if it was your last, someday you'll most certainly be right." It made an impression on me, and since then, for the past 33 years, I have looked in the mirror every morning and asked myself: "If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?" And whenever the answer has been "No" for too many days in a row, I know I need to change something.

Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything — all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart.

About a year ago I was diagnosed with cancer. I had a scan at 7:30 in the morning, and it clearly showed a tumor on my pancreas. I didn't even know what a pancreas was. The doctors told me this was almost certainly a type of cancer that is incurable, and that I should expect to live no longer than three to six months. My doctor advised me to go home and get my affairs in order, which is doctor's code for prepare to die. It means to try to tell your kids everything you thought you'd have the next 10 years to tell them in just a few months. It means to make sure everything is buttoned up so that it will be as easy as possible for your family. It means to say your goodbyes.

I lived with that diagnosis all day. Later that evening I had a biopsy, where they stuck an endoscope down my throat, through my stomach and into my intestines, put a needle into my pancreas and got a few cells from the tumor. I was sedated, but my wife, who was there, told me that when they viewed the cells under a microscope the doctors started crying because it turned out to be a very rare form of pancreatic cancer that is curable with surgery. I had the surgery and I'm fine now.

This was the closest I've been to facing death, and I hope it's the closest I get for a few more decades. Having lived through it, I can now say this to you with a bit more certainty than when death was a useful but purely intellectual concept:
No one wants to die. Even people who want to go to heaven don't want to die to get there. And yet death is the destination we all share. No one has ever escaped it. And that is as it should be, because Death is very likely the single best invention of Life. It is Life's change agent. It clears out the old to make way for the new. Right now the new is you, but someday not too long from now, you will gradually become the old and be cleared away. Sorry to be so dramatic, but it is quite true.
Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma — which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of others' opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.

When I was young, there was an amazing publication called The Whole Earth Catalog, which was one of the bibles of my generation. It was created by a fellow named Stewart Brand not far from here in Menlo Park, and he brought it to life with his poetic touch. This was in the late 1960's, before personal computers and desktop publishing, so it was all made with typewriters, scissors, and polaroid cameras. It was sort of like Google in paperback form, 35 years before Google came along: it was idealistic, and overflowing with neat tools and great notions.

Stewart and his team put out several issues of The Whole Earth Catalog, and then when it had run its course, they put out a final issue. It was the mid-1970s, and I was your age. On the back cover of their final isssue was a photograph of an early morning country road, the kind you might find yourself hitchhiking on if you were so adventurous. Beneath it were the words: "Stay Hungry. Stay Foolish." It was their farewell message as they signed off. Stay Hungry. Stay Foolish. And I have always wished that for myself. And now, as you graduate to begin anew, I wish that for you.

Stay Hungry. Stay Foolish.
Thank you all very much.


SHINY, change all to the remarkable world

Story was begun when we made a friendship
How you share and love one another
Imagine that our fellowship is forever
New hope, our heart can believe in
You and me always remember attanwir

for classmate2009, Attanwir Islamic High School
Bojonegoro Indonesia

Metamorfosa Cinta

Aku adalah manusia biasa
Dengan kemampuan biasa
Dan kelak kan binasa
Tapi aku punya cinta
Mahakarya Sang Pencipta yang tiada tara
Dan cinta
Yang akan membimbingku
Menjalani metamorfosa
Dalam liku kehidupan yang panjang
Memenuhi panggilan kodratku sebagai makhluk Tuhan
Yang luar biasa

2009

Kudeta Nafsu

Pagi hari
Menjelang ku kudeta kesempatan hidupku
Aku menunggu dengan ragu
Pertolongan yang mungkin datang
Aku tak ingin sia-sia membunuh nafsu
Hanya karena salah sekali
Aku ingin mengobatinya
Mencegah nafsu ini salah lagi
Aku ingin tetap hidup menggapai mimpi
Meraih asa
Yang kupertaruhkan di tiang gantungan ini
Meraih harapan yang lebih cerah
Daripada kematian
Ah..aku tak ingin
Aku tak selera lagi hidup penuh dosa
Maka aku kan segera mati menambah dosa
Tak perlu kurisaukan
Apa yang kan kudapat nanti
Ku ingin Tuhan biarkanku nyaman dengan dosa
Bersama nafsu yang selalu berseteru dengan-Nya
Aku takut
Perjanjian dengan Tuhan telah kuputus
Dia murka padaku
Murka yang tak pernah senggang
Meneror setiap jalan hidupku
Meneror setiap asa yang lelah kubangun
Meneror tiap harapan yang melanggar aturan
Dan hidupku
Tak pernah lagi layaknya laut yang tenang

2009

Sayang

Sayang...yang
Aku sangat sayang
Kau padaku sayang
Terlampau sayang
Yang...sayang
Aku rindu berat sayang
Mau menyayang
Sayang

2009

Aku budi

Aku budi
Bentuk cipta moral manusia ciptaan Ilahi
Aku bapak budi
Seorang bermoral baik nan lapang hati
Ini budi
Contoh karya Tuhan yang tak bersisa di muka bumi

2009

Ego Waktu

Aku adalah orang dungu berlagak pintar
Mengingkari semua waktu
Yang telah dinisbatkan padaku
Lebih baik bersantai dan duduk tenang
Tak punya beban apapun tentang ujian
Karena banyak teman yang setia membantu
Atau jikapun aku gagal nanti tak apalah
Toh aku sudah berusaha
Benar nak...
Tak perlu kau buang tenaga demi belajar
Tak usahlah kau tatap diri ibumu yang rapuh ini
Yang memperjuangkan engkau lahir
Walau peluh bercucuran
Sembilan bulan mengandungmu
Walau ibu segan dalam kesusahan
Betul kau nak...
Teruslah bersantai di masa mudamu
Walau sudah habis banyak uang ayahmu ini
Tak perlu kau susah cari uang dan ilmu
Karena engkau masih punya aku, ayahmu
Kawanku...
Bukankah masih ada waktu untuk bersenang-senang
Masih lapang dan lempang jalan kita nanti
Bersantailah, sejenak, tunggu hari tuamu ...

2009

Kelabu Rindu

Berharap padamu kerinduanmu
Mengiba di raya rimba cinta
Mengagumimu yang ayu
Aku tetap di sini menunggumu setia

2009

Berat

hidup ini terasa makin berat
serasa melangkah di atas awan kelabu
ketar-ketir badai kan menyapuku
pun aku lelah di dalam menjalani
tak kan selesai tanpa pengorbanan
berat..
berat langkah ini
sungguh aku tak rela
jika ku ragu dalam puing-puing hidupku
rasa optimis ini akan selalu mendukungku
melewati berbagai halangan yang lewat
yang merasuk bagai duri
menembus tulang yang rapuh ini

tapi biarlah
semua itu memang sudah lewat
kini ku bisa hidup tentram
di alam penyiksaan
memandang jauh hari yang kekal
dalam kerinduan mendalam pada Sang Pencipta
tanpa rapuh lagi ku mendaki
puncak surga yang abadi

terima kasih Tuhan
kau memang masih sayang padaku...

2008

Taubatku

Tuhanku
Maafkanlah aku
Karena aku hambaMu yang penuh nafsu
Yang tak layak mengadu padaMu
Dengan penuh dosa sebanyak debu

Ilahi
Hidup ini bukanlah milik kami
Hanya Kau jualah yang Maha Menguasai
Dengan sedikit ilmu yang kami kantongi
Tak kan dapat membantu kami mendaki gunung cobaan yang tinggi
Mengarungi lautan duri menanti

Ya Allah
Bukanlah kami hendak berkilah
Tapi pikiran kami memang gundah
Tanpa sempat membaca risalah
Di dalam Al Qur’an yang penuh berkah
Kalau kami memang bedebah
Dan tak layak pakai seperti pena yang patah
Maka terimalah
Amal-amal kami yang indah
Ampunilah…
Hamba-hambaMu yang penuh salah

Duhai Tuhan pemilik 99 nama
Jadikanlah hidup kami bermakna dan penuh warna
Dan selalu bersyukur atas nikmat yang kami terima
Biarkanlah iman kami membara
Walaupun dengan lisan yang terbata-bata
Karena kami bukanlah Rasul yang berwibawa
Juga bukan malaikat yang taat pada Sang Penguasa

2009

Aku tidak bodoh

Tuhan
Kau tak takdirkan aku untuk menjadi bodoh
Aku hanya merasa tak butuh untuk belajar
Di alammu yang fana ini
Karena dunia ini hanyalah sementara
Karena aku tak ingin mencuil kekuasaan ilmu-Mu
Aku hanya ingin hidup normal tanpa ilmu di sisi
Bukankah dunia ini masih terlampau luas dinikmati
Dan tak kan pernah habis sumber dayanya
Biarlah aku menjadi satu-satunya hamba-Mu yang tak tahu gemerlap pengetahuan
Karena pengetahuan itu mahal

Pak guru
Aku tidaklah bodoh
Karena aku yang menentukan jalan pikiranku
Bukan anda
Yang hanya bisa bisa terpaku melihat ketidakpuasanku
Dalam mendaki gunung ilmu
Yang hanya bisa pasrah
Tak bergeming
Menonton kebiadaban penyakit yang menggerogoti tubuh ini
Tak sejalan dengan hamparan ilmu terbentang di dadaku
Aku hanya malas
Untuk selalu memutar kaset kehidupan yang sama tiap harinya
Tiap waktu
Tiap detik
Waktu semakin mencekikku
Sementara sekeping recehpun seolah tak sudi mampir di saku
Supaya dengannya aku dapat mensuplai energi ke otakku
Yang selama ini meronta sejalan dengan lambung ini

Kawan
Tak usah bersusah payah kau membantuku
Supaya kenistaan ini menyingkir dariku
Rasa sosial manusia memang sudah lama sekali tak menyapaku
Menanti guratan hidupku terputus di ambang waktu
Aku tidak ingin kebodohan
Terus menerus menggerogoti akalku
Aku tak ingin merasa terpaksa berbangga hati
Menjadi manusia terbodoh di kematiannya
Aku ingin sekali menutup rapat-rapat simpangan kefakiran
Yang tumbuh dalam diriku karena faktor genetik
Menumbuhkan gen baru dengan cahaya ilmu
Lebih dari itu
Aku bisa terus melangkah menatap masa depan
Bersama pak guru dan kawan-kawanku


(menceritakan ironisnya cita-cita seorang fakir dalam berilmu yang tak selaras dengan keadaan kehidupannya)
2009

Aku ragu bahwa aku tak lagi ragu

Hatiku tak bisa lagi dibohongi
Saat kunyatakan cinta
Di hadapan dua malaikat suci, putih nan bersih
Aku tak lagi ragu
Akan cinta abadi yang tak lagi bersemi berseri
Tuhan mungkin akan ridlo akanku
Suatu saat nanti
Tatkala hatiku tak lagi bernoda
Dan malaikat tak lagi segan keluar masuk rumahku
Bukankah kini ku tak lagi ragu nyatakan diri
Di muka khalayak pendusta agama
Yang merajalela penuh nista
Menutupi muka bumi dengan bangga dan congkak
Aku tahu Kau kini tak sedang ridlo
Atau aku sok tahu akan ke-Maha Tahuan-Mu
Terlalu sok tahunya seorang hamba yang tak tahu menahu


2009

Ku tebus dengan pahit

Walaupun terasa manis/hidupku tetaplah pahit/
Pahit akan perjuangan yang tak diperjuangkan/
Pahit dengan ketidakadilan hukum dan undang-undang/
Pahit akan matinya kreatifitas karena adikuasa//

Walaupun berlangsung manis/hidupku tetaplah pahit/
Pahit getir penuh luka jiwa akan cinta terpendam/
Pahit asam akan cobaan silih berganti menanti kutiti/
Pahit hambar karena sang pujaan hati tak lagi menemui//

Walaupun kelak menjadi manis/hidupku tetaplah pahit/
Pahit dengan noda merona tak reda penyesalan/
Pahit jika angin memburuku karena hutang waktu/
Pahit untuk menghadapi ajal kelam berakhir tanpa duka//

Walau hidup tergadaikan dengan manis/hidupku tetaplah pahit/
Pahit yang terus menyusuri liku perjalanan panjang nan abadi/
Pahit yang tak kan pernah tertebus dengan tatapan surga/
Pahit yang tak kan hilang terendam lautan api hitam neraka/
Pahit tetaplah pahit yang kekal sepanjang nafsu berada/
Pahit jikalau nanti tak bersua dengan Tuhannya//

2009

Cinta nafsu suci

Andai nafsu itu aku
Dan nafsu tak pernah mengejek kuasa Tuhan
Dulu ku ditanya oleh Tuhan tentang siapa Dia
Tapi kujawab angkuh
Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau
Lalu ku diinterogasi dan dicecar hukuman
Tuhan
Betapa besar nikmat yang Kau berikan
Pada hambamu yang cucu nafsu pembangkang
Terima kasih kuucap selalu
Karena Kau berikanku cinta
Dan aku bisa berangan
Dan kuhidupkan akalku dengan cinta-Mu
Dan mungkin akan kujawab pertanyaan-Mu dulu
Dengan cara lebih puitis
Aku adalah buah karya cinta-Mu yang teragung pada hambanya
Dan Engkau tak lain adalah Sang Pencipta yang paling agung di jagad ini
Atau secara militeris
Aku adalah bawahan sedang Engkau adalah atasanku
Atau ungkapan hamba sejati
Saya adalah segumpal darah yang hina
Sedang Anda adalah Tuhan yang Maha sempurna tanpa tandingan
Ataukah bergaya murid pada gurunya
Saya adalah makhluk bodoh sedang Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu
Karena Engkaulah Tuhanku
Tanpa ada lain yang bisa menyangkal
Maka akan kuhadiahkan hidupku yang secuil ini
Untuk memandikan tubuhku
Yang penuh dengan lumut dosa yang sudah mengkerak
Lalu aku akan menghadap-Mu
Dengan keadaan sucinya seorang hamba
Hamba yang masih butuh mengemis rahmat pada Tuannya
Walau sudah pasti Tuannya takkan menyiakannya
Hamba yang memaksa tetap memakai pakaian dosa
Walau dia tahu pakaiannya menghalanginya dengan Tuhan
Walau dia tahu bahwa dengan begitu pangkatnya turun ke neraka
Walau dia tahu dia hanya memakainya sebentar lalu akan kepanasan selamanya
Tuhan
Bukankah Kau pantas memaafkanku
Karena Engkau maha Pemaaf
Bukankah Kau pantas menyiksaku
Karena Engkau Maha Kuasa
Aku bukanlah memaksa
Tapi aku juga tak kuasa untuk memilih
Karena aku pasti akan memilih yang terbaik untuk nafsuku
Kalaupun aku memilih
Maka aku takkan memilih keduanya
Aku akan memilih
Cinta-Mu dan keridloan setiap waktu

2009

Reaksi Fusi Cinta

Menggelora
Menyayat jiwa
Mendaki bukit terjal pengabdian yang tulus
Melebur dalam kehangatan rindu
Terangkum jadi satu lalu terpecah
Membawa benih-benih kasih sayang
Menafikan fungsi akal dan nafsu di dada
Merajut jalinan paling tak logis di alam ini
Cinta mendidih melebur masih berwujud cinta
Membeku kaku cinta pun tak bergeming
Menembus atmosfer kebencian paling luar pun
Masih kan bersua dengan cinta
Ungkapan elok sanubari makhluk
Bentuk cipta teragung Sang Kholiq
Bagai kilat menyambar dari hati ke hati
Langsung, tanpa tabir yang angkuh
Cinta akan selalu bereaksi dalam semua sisi
Semua lini kehidupan
Mengisi sisi-sisi kehampaan
Terhampar luas dari pangkal kehidupan fana
Nen sampai kehidupan kekal yang tak berujung
Semua reaktan cinta hampir semua ada tertata
Dalam mozaik dan bias radiasinya
Cinta tak butuh oksidasi dan tak perlu tereduksi
Karena tak menyirat perpindahan massa
Tak melahirkan satu zat apapun
Karena esensi reaksi cinta tak untuk berubah
Tak untuk menghilangkan rasa yang antagonis
Cinta hanyalah mengalami pasang surut reaksi
Dalam siklus yang tak tentu arahnya
Walau tak terdefinisi, reaksinya tak kan larut
Dalam sisi gelap kehidupan makhluk
Karena selalu memancarkan radiasi ajaibnya
Buah karya Dzat paling kuasa di alam semesta

2009

Cinta bersemi

Cintaku
Jangan kau nodai hatiku
Dengan harapan kosongmu
Jangan kau biarkan air mata
Menjadi saksi kepergianmu kelak
Jangan kau sesaki dadaku
Dengan kata-katamu yang syahdu
Sayangku
Masihkah ada harapan cinta kita bersemi
Di tengah gugurnya cinta-cinta lain yang semu
Akankah kau ragu
Bahwa kita bisa bersatu
Walaupun ku tahu
Aku hanya punya satu perahu
Untuk kita nahkodai bersama
Melewati lautan penuh badai menunggu di depan mata
Walaupun ku tahu
Tak cukup hatiku menjadi modal meraih asa
Untuk melekat di hatimu selamanya
Kasihku
Kenapa tega kau kunci hatiku ini
Hanya untukmu seorang
Dan kau telah hilangkan kunci itu
Maka kemana lagi ku harus mencari
Kepada siapa lagi ku harus mencintai…

2009

Merindu ilmu

Ketika lautan fitnah itu menghadang
Aku tak bisa lagi
Melawan radang
Mengeluh penuh kesah semenjak tampak
Meregang harapan di gantung awan
Putih bersih tak bersisa
Dan tanpa ampun ku minta ampun
Pada Sang Maha Pengampun
Aku sudah lelah tuan
Mengurus diri tanpa ilmu
Penuh kebodohan yang sangat diraja
Tak terperi rasanya
Akulah pungguk yang dirasa setia
Menanti keajaiban di lubang jurang nan dalam
Menghindari

2009

Tanamkan cinta

Kau tanamkan cinta pada orang yang baru kau kenal
Lalu kenapa kau berpaling
Tidak kau cintai Allah saja
Yang terlebih dahulu mengenal kamu
Yang mencintaimu apa adamu
tanpa memandang status bahkan tampangmu
kau durhaka
pada yang paling agung cintanya
kau kan dimurka
oleh Dia yang menguasai siksa
cintamu pada orang lain tak lain hanyalah debu
beterbangan tak karuan
dan tak bisa kau lihat dengan jelas
tak punya alasan sepadan kenapa kau cintainya
karena kau tak punya apapun di dunia ini
kecuali milik Dia yang mencintaimu setiap waktu
mencintai setiap ciptaan yang mencintainya
bahkan yang menafikan-Nya
sungguh terlalunya engkau
wahai para budak nafsu dunia
kau telah tertipu oleh fatamorgana duniawi
melupakan kenikmatan kehidupan kedua
telah kau buang jauh-jauh bekalmu
bekal yang seharusnya kau tumbuhkan sejak lahir
wahai orang yang dibutakan nafsu
aku berwasiat pada diriku
untuk mentaati perintah Tuhannya
Tuhan yang membuat ajal untuk manusia
Membuat keabadian bagi dirinya

2009

Romansa Tabularasa

Manusia adalah tabularasa
Yang pasti akan dipenuhi coretan dan ukiran
Kebencian dan percintaan
Amarah dan kasih sayang
Terangkum dalam satu cerminan
Lihatlah wajahnya yang kusam
Kisut tak berupa berparas datar
Saat-saat dimana hati menghitam akan tinta
Tintamu membeku!
Tolonglah dirimu! Cepat!
Aku sedang, masih dan tetap setia menunggumu
Berubah
Dan kau mulai beringsut sadar
Dari keterpanaan duniawi tak berharga
Yang telah menipu hawa waktu lampau
Menikam habil tanpa dosa
Menggoda fir’aun menjadi raja diraja
Membutakan qarun dengan gudang hartanya
Semua itu fatamorgana
Tabularasamu masih kosong, kawan!
Mari isi tanpa tinta kebencian
Ukirlah dengan seni keindahan amal kebaikan.

2009

Sendiri di neraka

Ketika waktu tak kunjung usai
Lihatku telah berkalang duri
Mengikis habis asa pertiwi
Maju melangkah nak berhenti

Bumi pertiwi bukan milikku
Desa kebumi tancapkan pati
Demi bakti kami rela rugi
Aku bukanlah lagi milikmu

Diam sejuta kata tak bermakna
Menghitam parau suara tak guna
Amal tak henti tiada daya prana
Dan duda masih sesak akan cinta

Tatkala senandung duka menghampiri
Pucuk panah seakan tak berhenti
Menancap tak berdosa di ulu hati
Tak beri ruang kisah cinta ini kan abadi

Cintaku pada bangsa
Tak perlu menyebutnya dengan bangga
Karena aku telah dimassa jelaga
Dijatuhkan titian api neraka

2009

Kepada Ibnu Hilmy Hasyim

pagi ini, aku mengantri setor mengaji di belakang temanku senior, rizky noer. dia baca empat halaman, mulai dari akhir juz 29. sudah hampir khatam ia. hari-hari ini dia makain giat nderes, walau dia juga sibuk membangun kamar bersama teman-teman kamar enam. sudah beberapa bulan dia cuti, membantu keuangan keluarga di rumah. kembal ke pondok, dengan tujuan utama untuk mengkhatamkan setor pada romo kiai.
tepat adzan maghrib berkumandang, dia menghadap keamanan pondok, izin pulang. ayahnya meninggal dunia. inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. semoga kesabaran berlipat ganda menyertai kang rizky. semoga berkah qur'an mengiringi langkahnya menempuh hidup selanjutnya memimpin keluarga, dengan status penghafal qur'an yang benar-benar menjaga qur'annya, hingga mata tak lagi mampu melihat surya.

5 maret 2012

Minggu, 04 Maret 2012

Bimbang Bujang

Bapakku menikah lagi
Dan marahku menikam
Kebujangannya
Menafikan kesenanganku
Tubuhku bergetar
Aku akan punya seorang ibu
Benar-benar ibu
Yang tak kumiliki sejak lahir
Pintaku pada Tuhan
Aku harap wanita itu
Bernama istri
Buat bapakku
Karena ibuku sekarang
Hanya untukku seorang
Tidak untuk bapak

2009

Ikhtiar Kematian

Aku minta minum
Pada Sang Raja lautan
Padahal aku sedang puasa
Halau aku ke lintasan terakhir
Ke haribaan
Aku tersesat lagi
Dan aku tak mampu bernapas
Oh kawan
Kulihat mutiara cemerlang
Menantiku di dasar sana
Dan aku mampu lagi
Menemanimu lagi
Mencari ridho Ilahi
Karena Tuhan telah menatapku
Dengan penuh keridhoan

2009

Jujur

Bila Tuhan bertanya kelak
Apa yang kau dapatkan dari sekolah
Apa yang kau peroleh selama engkau belajar
Maka akan kujawab dengan lantang tanpa malu
Ilmuku
Adalah secarik kertas contekan
Yang diberikan padaku ketika ujian

2009

Shiny, Welcome to glowing future

Sometimes, the age feel very short
Hide a happiness, show more sadness, but
Incredible story of our friendship make us strong
Near to heart, near to mind, but seem so far
Youth and forever, friends are our spirit

for classmate2009, Attanwir Islamic High School

Berontakku

Nafas tersengal menghentikan langkah
Membuat hati dingin kian membeku
Berpesta pora layaknya kesetanan
Maka laksana lidah yang bersilat politis
Tak kuasa ku berontakkan akalku
Karena nafsu
Sang imperialis telah mencuci otakku
Senyuman ikhlasku telah lama hilang
Entah kemana aku kan mengadu
Tapi mungkin Tuhan telah ciptakanku lain
Bukan
Bukan jalan pintas yang kucari
Dengan kemudahan yang mendekam di dalamnya
Maka aku kan katakan dengan lantang
Tuhan ciptakanku untuk kesulitan

2009

dari Pak Sapardi

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan syarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

{Sapardi Djoko Damono, Guru Besar University of Indonesia,
Penyair angkatan modern Indonesia}

Reaksi rinduku

hilanglah duka lara disebabkan oleh tumbuhnya mega di hatiku
aku terus menerus menjadi gagu
pun aku rindu karena tak kuizinkan diriku mencinta
malu berterus terang untuk kemudian disia-siakan
rasa yang menjalar akan terasa fana ketika bertemu penciptanya
membabi buta takut kecintaan yang mendera
kalau saja aku tahu di kolong hatiku ada engkau
tak sudi aku berpaling pada dunia
aku hanya ingin nikmati kau sendiri
bukankah aku lugas padamu?
dengan segala kehati-hatianku menjaga hatiku
tak cukupkah bagimu ku mengenal kelembutan suara hatimu
dan segala lokasi terindah di dunia ini akan terasa menjemukan untukku
hambar!
andai kesunyian yang memecah daku di kala rindu
terusir cepat-cepat!
aku tak elok memandang kenyataan bahwa engkau telah pergi
dunia ini telah reot bagiku
terlalu ramai tanpa kehadiranmu di sisi
dan jikalau aku tak puas dengan mega yang telah berlalu
aku hanya ingin mengingatkan engkau, wahai kekasih hati
aku tak akan bersua denganmu nanti
dan tak kan kurindukan kau berada di sisi
karena telah ku isi hatiku dengan bidadari
walau sebenarnya hatiku pilu
mengingatmu kini!

2009

Durhaka

bumi di rasa makin jemu
dan mega menikamnya tak dosa
aku berderai sendu memandang pasti
pasti dia kan mati
bunuh saja! dia tak berdosa!
walau fajar telah menggulung awan gelap
aku masih rindu kegelapan malam
yang mencekam menikam
derai tawa takkan hapus noda cercah surya
dia begitu angkuh
aku masih inginkan gelap!
Tuhan, berikan anugrah cahaya ini pada orang lain saja!
tak kuat hati ini didera kenyataan siang benderang
tak rela nestapa tak terkira kan menghadang
di pagi ini
tatkala masih sesak dada penuh dosa
tak kuat bila sabit izrail mencabikku nanti
biarkan aku bergelimang duniawi fana ini
sampai kiranya aku siap menghadap-Mu
entah kapan pastinya

2009

Untaian kalam rindu

Allah
Di dalam hatiku ada Dia
Yang selalu membimbing jalanku
Untuk tetap menegakkan panji islam
Di jalanan terang memberi cahya kemilau
Dan aku sang ciptaan
Masih terus berharap pada-Nya
Saat aku di dekat Dzat yang teragung, Sang Pencipta
Saat-saat dimana aku masih dan terus merindu
Bertemu dengan-Nya bertatap diri
Putihkan alam semesta dengan dzikir tak henti
Pula shalawat salam pada Nabi tercinta
Dan saat lamunanku tergeser dari semesta fana
Akan kutemui Dia penuh dosa
Laksana pasir di pantai dan buih di lautan
Segeralah ampuni aku Ya Allah
Agar aku dapat melihat keagungan Dzat-Mu yang baqa’
Allah
Air yang bening tak kan mampu jernihkan hati ini
Pula salju yang dingin dari dunia ini
Karena api nafsuku yang setiap saat membara
Di medan perjuangan yang telah Kau amanatkan pada manusia
Engkau yang senantiasa mencintai hamba-Nya
Ampunilah daku insan penuh dosa


2009

Syair Hiasan Kiasan

Meniti hati-hati jalan berduri agar tak mati
Mendaki daku berkuda selama muda
Tak juga sua Tuan surga
Harap sayapku takkan berkarat
Merongrong tong kosong tak mendekam diam
Mereka mereka aku tak merdeka
Menduga duga tak sesal nanti berduka
Bahwa air bah takkan merambah
Jauh sauh tak dekat melabuh
Bohong! Omong Kosong!
Kiamat nan langit pekat wahai terlaknat!
Dipercayakah yang salah tak kalah?
Bumi kini berisi makhluk berisik tak berisih
Harta wanita jelata merata
Menangislah! Menang! Islah!

2009

Sabtu, 03 Maret 2012

Caravansary by Kitaro

Once a long long time ago setting out find our dreams lost in memories of golden days sometime rising in the spring glowing shining game the sun golden days means come to till return those who know the fire burn try to find forever the dream try to find forever the way My way
Caravan journey in the sky As the sun comes out From the day Caravan we know Who we are We discover Where we went Oh ohh caravan There we find the love Love shimmering And soon our love Is trough
Come with me And take my hand Memories of Past unfold And with I lived Them once again From my fading Heart my hand Feel my walk In love with him And I wander when The spring will come Do we ever really Know for sure Will we travel On and on Someday we'll be Standing up From today
Caravan journey in the sky As the sun comes out From the day Caravan we know Who we are We discover BIS Where we went Yeah caravan There we find the love Love shimmering And soon our love Is trough

Cukup Biru

aku ingin menyayangi biru
melebihi segala warna yang tertera
dalam spektrum pelangi yang indah mempesona
aku yang biru konservatif nan kaku
tak suka bercampur dengan kuning demi hijau
atau berdamai dengan merah untuk menjadi ungu
takkan kuberikan biruku untuk yang lain
cukup aku menyatu dengannya, mencintainya
bila orang bilang aku tak demokratis, biarlah!
atau mendakwaku fanatis, terserahlah!
ada saatnya, yang murni tetaplah suci
ada masanya, biru tak perlu menjadi hijau ataupun
ungu...

2011

Garuda merah putih

biarpun tak lekas usai badai
diri ini akan tetap membatu
agar darah yang membasahi bumi
jadi saksi cintaku pada-Nya
merah putih ku ingin tetap berkibar
walau garuda tak kunjung terbang
aku di sini untukmu negeri
setia mengabdi

2011

Ketika Cinta menjadi Plural

aku duku hanya sebongkah daging bernyawa
Tuhan belum beri aku daya
hanya cinta dari sesosok makhluk lain yang biasa disebut :ibunda
berhari-hari, beranjak bulan dan berganti tahun
sosok ini mengenalkanku indahnya cinta, cinta nan murni
cinta yang tak sepeserpun dapat dibayar oleh siapapun, dengan apapun...
dan ketika hati ini terlalu sempit untuk satu cinta
lalu kucintai mereka yang membangun diriku menjadi sempurna
yang mendidikku, merawatku, menyayangiku, membenciku..
lalu aku sadar, aku belum mengenal cintaku yang sejati
cinta pada Dzat yang mengenalkan ruhku pada jasadku, menngenalkannya pada alam ini
dan hari-hari yang lelah akan dunia fana
segera saja terganti oleh kenikmatan dan kehangatan mentari cinta yang tiada habisnya
dari Sang Ilahi dalam setiap pertemuanku dengan-Nya
kini hatiku tetap gundah, di hati ini masih ada sisa tempat yang tak kutahu
entah untuk siapa Dia ciptakan untuk bersanding dengan-Nya menyempurnakan hidupku
dan akankah ada yang sudi untuk menerima setitik cinta itu...?

2010

Basah

saat tentara langit menyerbu bumi
basah kuyup tanpa kecuali
jikalau lentera enggan menerangi
juga basah tertangkap kawanan mendung
lalu ada suara tak betuan mengendap dalam sepi
basah tenggelam oleh air bah
di kala mata para pendosa
basah tak tertahankan oleh air mata sederhana

2011

Akui kuaku

aku tahu kau mau aku
aku merasa kau tak perlu kenal aku
aku sudah lelah oleh diri yang mengaku aku
aku yang itu bukanlah aku
aku hanyalah aku
aku tak perlu jadi siapapun untuk menjadi aku
aku utuhkan diriku sepenuhnya tidak untukmu
hanya untuk aku..

2011

Cinta yang hinggap

kadang kita mencari cinta
ingin menuliskannya dalam hati laksana tinta di atas kertas
tidak bisa
cinta kadang menjadi harus diaduk seperti gula yang bisa larut dalam air hangat
kadang seperti garam yang menyatu dengan samudra
sementara air laut tidak menyadarinya
sebagian kita meminta cinta datang bak air hujan, tercurah sedikit demi sedikit, tak harus datang setiap waktu, sekedar mengusir hawa panas
sebagian mereka mengharap cinta tercurah laksana air terjun
deras dan tanpa habis, sepanjang waktu
dan kalau kau ingin mencari cinta
ingatlah, kau ada karena cinta

2011

Untuk Negeri

dari aceh sampai papua
bencana tiba-tiba
tanpa nyawa
berikan aku sebutir nasi
atau cukup obat luka
koruptor datang
aku lekas pergi
tak ingin kulihat
bencana kedua kali

2011

RINDU DALAM KALBU

cinta tanpa kata
aku terbelenggu olehnya
dan biarlah jantung berdegup berlari
lisanku akan setia terkunci
biarlah ku melawan tabu
kan kudekap kau dalam rindu

kudus, 2/2/11
added on: Bojonegoro, 7/11/11

karena kalbu begitu luas terbentang dan dalam. ia mampu menampung apapun dan siapapun. namun lisan terkunci rapat sehingga rindu itu pun hanya tersimpan dalam kalbu.

Quiet

dari lisan ini terucap kata
merangkai dosa
menyingkap semua rahasia
haruskah aku diam
untuk tidak berbuat dosa?

2011

Panggilan mesra

Dia ngajak ketemuan

pada malam-malam yang sepi nan panjang

kenapa pula aku harus tak seia

apakah aku tidak setia pada-Nya


2011

Insan fillah

Dia mencintaiku melebihi cintaku pada-Nya
Dia mengingatku walau ku jarang mengingat-Nya
Dia berikan apa yang kuminta dan yang tak kuminta
sedangkan aku tak pernah memberinya
hanya secuil rasa percaya di dada yang kupunya
tanda cintaku pada-Nya
aku percaya Dia selalu ada untukku
menemaniku dimanapun ku berada
padanya ku bersandar di kala duka
padanya pula ku berbagi ceria
saatnya, kutekatkan satu cinta
hanya untuk-Nya

2011

Belulang Terkapar

aku berdiri senja berlari
menapak pasir parau tak bergeming
aku saja ngeri, tsunami di depan
bisa secepat awan kalau mau ku lari
tak mungkin, aku anak alam
tak segan badai datang
tak sungkan angin menerjang
andai belulangku tenggelam
alam menguburku sendiri, tertegun
kau anak alam, kenapa kau tinggalkan kami?
lalu langit seakan segan padaku, menangis
mengalirkan, mengabarkan pada gunung
desa, kota, hutan dan padang pasir
seolah membawa ruhku, alam bilang
aku mati


2011

Pledoi Reformis

Biarkan sejuta manusia mencela

Aku masih punya pembela

Allah..Sang Penguasa

Kala wanita menjadi subjek

Aku perlu bicara, tak cukup sebentar kata

Aku ingin bertindak, tak Cuma menjadi pengikut massa

Saat diskriminasi tak lagi mengangkangi

Aku bahkan dapat memimpin dunia

Kelak..

Saat hidup ini perlu kutempuh dengan

Jalan dan suasana yang berbeda

Dimana aku bukan lagi bidikan makhluk jalang

Aku ingin hidup penuh harmoni

Menikmati keindahan diriku seutuhnya

Menjadi insan nan merdeka

Sepenuhnya


2011

Doa sembah kekasih

Aku berdo’a pada Sang Kuasa:

Tuhan, tentukan diantara kami

Siapa paling berhak menyembah-Mu

Yang akan menjadi kekasih diantara hamba-Mu

Dan mendapat curahan cinta-Mu

Aku, biarlah aku egois, pada-Mu

2011

Tanpa Suaka

Diantara anjing melarikan diri, dari gonggongan
Mereka, para beruang madu menyapaku, tanpa suara
Kukunya terlihat berkilat-kilat dengan kaki
Tak lagi bisa jalan
Kudekap setiap pohon yang kutemu, kusentuh
Berbisik, seolah tak tahu dia tak berdaya
Selamatkan aku!
Bahkan dedaunan terjatuh tanpa alasan
Mungkin ingin menimbunku, menjadikanku
Humus? Agar mereka awet muda
Ah, tak kukira hutan ini begitu kejam menyapa
Pelarian yang sakit tiada tara, bahkan
Hampir tak bisa merasa tubuhnya
Aku, reot tanpa nyawa, di belantara tanpa suaka

2011

Kuda Hitam

kalaupun aku tak tahu apa yang ada di depanku
aku harus tetap berlari
karena aku tak tahu apa yang memburuku dari belakang
biarlah semua tak mengenalku
membenci dan mengasingkanku
aku tetaplah kuda hitam Ares
biarpun padang rumput hijau kulalui
ataupun padang pasir gersang
aku akan tetap berlari
jika aku bengal, itulah aku Sang Panglima Perang
jika aku hanya bisa patuh
tak terlalu ku peduli, ini perangku!
biarlah mereka menyerbu, ini perangku!

2011

adalah cinta

cinta adalah bahasa universal manusia. dengan cinta, manusia mampu berbagi dengan siapa pun, kapan pun dan dimana pun. dengan nama cinta, Allah mencipta manusia dengan kesempurnaan dan kekurangannya

Supaya kamu menghukumi

sesungguhnya kami turunkan padamu sebuah kitab (Alqur'an) dengan haqq supaya kamu memutuskan perkara antara manusia dengan apa yang telah diperlihatkan oleh Allah padamu.. [QS. 4:105]

Allah tidak dholim

sesungguhnya Allah tidak pernah sekalipun mendholimi manusia. akan tetapi, manusia-lah yang mendholimi diri mereka sendiri. [QS. 10:44]

Biar harap tetap ada

satu lilin telah dinyalakan. tinggal lilin itu sekarang, mau berusaha tetap menyala atau menerima dengan pasrah hembusan angin yang dapat memadamkan apinya.

melodi keheningan
mengiringku lewati mimpi
mimpi yang tak bisa kujamah
menjadi bintang-bintang yang
menyala sendiri

-aku menjawab semua keraguan mimpi dengan kematian yang kuciptakan sendiri-

nadi-nadi memangku api
dan sebiduk meja kayu menjadi
basah
oleh peluh keringat lilin
yang berjuang membakar diri

ada kegelapan yang tak terganti
oleh nyala semangat yang hanya secercah
tapi di atas meja
aku akan tetap mematung
walau aku bukan batu karang

di sana ada perjuangan yang kan terlupa
itu punyaku
biar mereka lupa
dan ada kala nyala obor lebih dikenang
aku masih tetap berdiri
untuk setitik harapan

biar mereka di kegelapan sana menangisi
agar yang tak pernah melihat cahaya
tetap mengejar semua yang berlari
di jalan tanpa sinar
saat mereka sudah mencapai
kegetiran mimpi
dalam hiperbola dunia

aku
masih berdiri
untuk satu alasan saja:
kematian yang kunanti
takdir yang dicipta Tuhan untuk
siapa atau apa yang meyulut api
maka, di dasar sana memang
bukan neraka
hanya perpisahan yang hening
yang bukan karena semburat angin
lalu

hei!
aku masih ingin tetap berdiri
tak boleh ada matikan aku
selain Tuhan saja
-benar, nanti kau berdiri lagi. sekarang ku pinjam apimu. kegelapan tak boleh menang-

kalau ada yang mengasihani aku
karena tak punya anak
lihatlah!
di sana anak-anakku berdiri tegak
melawan segala hawa dingin
memojokkan kegelapan di ruang
sempit
di dunia entah mana

suratan kematian menjemput
sebuah perpisahan
yang tak lagi hening
dan tak perlu meratapi
api kecil akan segera memudar
dan tak perlu berpeluh mata
hanya karena lilin yang akan berganti
nama

lilin takkan selamanya menjadi lilin
karena api tak mau dinisbatkan pada
apapun
karena api membakar semua yang
fana
menyisakan satu yang tak bisa
dikalahkan...
harapan!

selamat tinggal dunia
telah kutinggalkan anak-anak cahaya
yang berdiri tegak
lebih tegar dari aku
lebih tenang dariku
agar kegelapan tersingkir jauh
biar harap tetap
ada

Sepeninggal Pak Aufa

22 Pebruari 2012. ba'da maghrib awal bulan rabi'ul akhir ini mendung tebal kembali menggelayut di atas kota kudus. Ustadz Noor Aufa Shiddiq, seorang master kaligrafi nasional sowan ke hadirat ilahi untuk selamanya. meninggalkan kami yang masih buta akan keindahan kaligrafi arab. beliau sekeluarga adalah orang-orang yang pengabdiannya pada qur'an tak bisa dianggap remeh. istrinya adalah hafidhoh qur'an yang sangat fasih dalam kapasitasnya sebagai ibu rumah tangga, mengasuh kedua anaknya. yang putri mewarisi bakat sang bapak yang jagoan khot. yang putra adalah temanku di pondok yang jagoan qiroah. Pak Aufa sendiri telah menelurkan banyak karya tulis mengenai kaligrafi arab dengan berbagai jenis khot. hampir tiap jengkal dinding rumah beliau terisi dengan karya lukis kaligrafi berbagai media yang indah nian. sebagian generasi muda kudus yang punya ghiroh pada khot juga acapkali berguru pada beliau. jasanya pada keberadaan kudus dan kultur qur'annya, telah membuat rela masyarakat berduyun-duyun membantu keluarga yang ditinggalkan, takziyah sekaligus tasliyah dengan harapan agar keluarga diberi kesabaran berlipat, merelakan pemimpin mereka menghadap ilahi dengan ridlo dan keikhlasan.
allaahummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu waj'alil jannata matswaahu...

fid dunya qoriina

17 rajab 1431. hari itu, telah kubuka lembaran putih kehidupanku yang baru. sempurnalah sepuluh bulan perjuanganku meniti beratnya menghafal qur'an dari awal hingga akhir. rasa lelah lisan yang berhari-hari penuh dengan kata-kata arab, rasa jenuh menelaah ayat-ayat yang hampir banyak kemiripan, rasa khawatir akan hilangnya hafalan, sepertinya lunas dibayar tanggal itu. tak bisa ku mengelak bahwa banyaknya dukungan dari keluarga dan teman, serta orang-orang terdekat yang menginfaqkan cinta kepadaku turut andil mengobati luka-luka dalam langkahku menggapai salah satu impianku yang datang dengan tiba-tiba setelah ku lulus madrasah aliyah: hafidh qur'an.
saatnya kini, lembaran itu kuisi dengan tadabbur kalam-Nya, melewati hari-hari penuh cinta dari Sang Maha kuasa, mengusir segala beban yang memberatkan pundak, menendang segala kebathilan yang pernah mampir mengotori kaki, melupakan segala yang perlu dilupakan dan mengingat cukup satu saja: Allah, dalam segala dimensi pekerjaan duniawi dan ukhrawi.

hamaasah...1000x!

Kupu-kupu [siang]

Taman di pinggir desa
Harum semerbak menonjolkan aroma
Mengundang para pandai terbang hinggap sebentar mencari makan
Lautan rumput menghijaukan mata
Elok dipandang ruas lensamendiamkan waktu sejenak dalam kegembiraan
Pun hinggap kupu-kupu
Yang sedari dulu menunggu
Mekar bunga penuh sari
Tanpa cacat habis terinjak

Andai waktu belum tiba
Kau kan terus bersabar
Berpuasa dan bertutupkan selimut tebal
Hingga sempurnalah sayapmu
Andaikan aku bisa
Aku kan sepertimu
Belajar hingga waktunya sempurnalah kedewasaanku
Dan menyebarkan manfaat bagi sekitar
Dengan penuh keelokan

2006

Mubadzir

Bahasaku
Selalu kusimpan baik-baik
Tak pernah kusentuhnya
Aku tahu itu mubadzir
Tapi aku lebih rela
Merekah-rekah bahasa asing
Daripada punyaku dicuri oleh presiden-presiden kelas teri
Yang tak berperi?
Kuinginkan satu
Bahasaku
Terpendam selamanya…

2007

Anehkah?

Akankah terbayang di matamu
Sesosok pria suci
Yang terlalu rendah diri
Juga ahli biologi
Mencari mikroba di tumpukan hartanya
Pemulung nama kerennya

2007

Jalan lurus

Jalan setapak
Yang begitu lurus terpampang
Di depan mata kebatinan
Pun begitu
Batu-batu kerikil tajam yang menghiasinya
Menghalangiku selalu tuk menapaki jalan itu
Yang kutahu
Jalan yang agung itu
Tak pernah surut oleh pejalan yang mencari keridhoan-Nya
Tapi juga tak pernah luput akan batuan-batuan penghalang

2007

Bumi tersenyum

Awan-awan kian menebal
Menjadi gumpalan mendung hitam
Angin yang bertiup
Menerbangkannya kesana kemari seolah mempermainkannya
Tanah yang tiba-tiba menjadi basah
Oleh tetesan air hujan
Yang mengguyur deras
Bumi yang semakin rusak
Tersenyum lebar
Puas
Karena datangnya rahmat Tuhan
Tapi petani kian resah
Dengan datangnya air bah
Yang menenggelamkan sawah

2006

Kucing

Wajahmu
Yang takkan hilang di ingatanku
Riangku mendengar suaramu
Tak kusangka kau berpisah dalam usia seumur jagung
Sebatang kara daku kini
Penantian panjang tak ternanti
Bagai bulan diambang malam
Fajar menjelang sudah tertera
Walaupun kutangisi setiap waktuku
Dalam parau suaraku
Hari tua menjelang masam tak bisa kuhindari

Kucingku yang manis
Kukenang kau slalu
Belangmu ingatkan diriku
Tentang kenangan yang manis di masa lampau

2005

Ilmumu

Aku tak seperti dirimu
Yang mengagungkan ilmu di setiap waktu
Dalam pusaran waktu aku berselimutkan rindu
Tak tahan melihatmu
Yang mengais ilmu
Engkau bagai lautan madu
Sedang daku…
Hanyalah keledai yang lugu

2008

Kuburan harapan kota

Ketika jantung kota berdenyut
Ketika relung pilu menyemut diantara reruntuhan air mata
Yang mengalir selalu
Ujarmu kalian bersatu
Tak tahunya hanya dulu
Bagi kami engkau hanyalah sampah rerongsokan di pinggir kota
Yang dikirim untuk menyumbat mulut kami
Belenggumu sudah rapuh
Dan sekarang telah runtuh
Yang kini terkubur bersama harapanmu

2008

Embun sore

Di saat mendung tlah berlalu
Di tengah badai yang menerpa
Kulihat setitik embun bernaung di balik payung
Kukatakan padanya
Oh…embun
Tahukah engkau tentang hatiku yang bimbang?
Jalan manakah yang kan kutempuh
Haruskah aku kembali ke garis awal?
Disana engkau berdiri tegak
Memayungi langkahku yang tak tentu arah


2006

Seribu Kunang-kunang

Diantara seribu kunang-kunang yang beterbangan
Bertebaran di antara ilalang-ilalang yang luas terbentang
Diantara seribu kunang-kunang
Yang menebar beterbangan
Diantara kenangan-kenangan
Yang tampak sudah usang

2006

Krisis

Tak pelak kuhindari
Kemalanganmu kian mengejar
Diambang ketidakberdayaanmu
Kau merasa kesepian
Tiada teman tiada kawan
Angin berlalu dengan tenang
Berhembus samar-samar
Melayangkan kertas hitam dari sekumpulan putih
Akankah itu kan terjadi
Di saat krisis sedang menimpa
Seandainya saja…

2007

Tangis gembira

Selalu ku tertawa setiap waktu
Mengheningkan ciptaan Tuhan
Yang penuh akan makna
Kabar gembira datang
Aku tergelak dalam tawa
Bencana menimpa dan aku pun tertawa lebar
Pun kusadari aku tidaklah gila

Mengapa?
Tawa selalu mengundang bencana
Dari segala pojok pelosok
Selalu dan selalu aku menangis haru pilu
Jika aku tak mampu tertawa
Walau semua kawanku memandangiku heran
Dalam kebimbangan mereka mengejekku
Menangisiku
Tapi aku tak melihat mereka
Tertawa…

2006

Api

Dunia kan hancur binasa
Tak tersisa
Bila kau menjalarinya
Api bukan zat atau apapun jua
Hanya semangat yang menyala
Yang lahir dari ranah kegelapan
Menjadikannya penguasa dunia

Takkan ada yang mampu untuk menghalanginya
Walau disiramkan padanya lautan air yang dingin
Walau nantinya kau terpadamkan
Kau masih berjuang
Menghidupkan bara dan menyembulkan asap
Sebagai bukti kegagahan

Aku pun bingung
Apa aku kan dihancurkannya
Dan mencari tumbal lain demi kekuasaannya

2006

Guru

Di setiap langkahku
Kunyanyikan ragaku
Senandung syair dalam kasih untuk guruku
Oh…guruku
Mungkinkah nanti aku kan sepertimu
Melanglang buana mengajarkan ilmu
Bagai burung terbang demi sebuah pencapaian

Guru
Yang selalu duduk di atas bangku
Termangu mmikirkan sangu
Dari para pejabat yang dungu
Yang seolah tak tahu nasibmu
Oh..guruku
Di setiap waktu
Kau berjuang selalu
Menghadapi murid yang lugu
Yang mengharap ilmumu
Untuk masa depan yang maju
Guru..
Digugu dan ditiru
Tapi belum tentu mendapat sangu
Akan kebesaran ilmu

2006

Pak Pos tempo sekarang

Mengayuh sepeda pelan-pelan
Hati-hati dan selamat sampai tujuan
Mengantar surat demi surat
Sebagai bentuk perjuangan
Itulah Pak Pos tempo dulu

Mengapa susah-susah naik pit onthel
Mengayun dan kaki pun capek
Hanya untuk mengantar barang-barang yang sekiranya bukan miliknya
Hanya untuk segelintir gaji
Yang tak mampu untuk menafkahi
Kadang kau tertabrak di jalan
Terpelosok ke jurang
Menghadapi berbagai rintangan
Itu cerita dulu

Sekarang..
Pekerjaan itu terlalu melelahkan dan hanya dianggap sambilan
Oleh sebagian orang yang tak mau berkorban
Naik pit onthel tak lagi zaman
Naik motor pun ugal-ugalan
Sungkan pun menjalar
Surat tak cepat sampai tujuan
Tak ada perubahan
Sampai tujuan sudah basi dan terkapar sebagai rongsokan
Terkalahkan oleh telepon genggam

Hanya satu harapan
Demi perbaikan
Tak ada pekerjaan yang terselesaikan
Dengan setengah hati tersimpan…

2006

Waktu

Waktu
Adalah bentuk belas kasih Tuhan terhadap manusia
Agar bisa selalu bekerja
Berpeluh keringat
Menghasilkan kepuasan yang tiada tara
Lalu kita melupakan-Nya yang Esa?

Manusia yang fana mengikuti alur waktu
Mencari kesana kemari petunjuk Ilahy
Dengan menyeret bekal berupa harta duniawi
Lalu kapan mereka akan sampai?

Segunung cahaya keropos menjadi hanya sebongkah cahaya temaram
Termakan dosa-dosa yang lekang zaman
Akhirnya padamlah jua
Harapan menemui-Mu di surgawi nanti
Karena terlena harta yang fana

2006

Petunjuk

Ku berjalan di tepian jalan bergelombang
Menepi ke kiri
Ke ujung jurang yang dalam
Menepi ke kanan
Terpampang lautan yang luas
Ku berjalan mundur
Menjulang gunung nan tinggi
Aku tersesat
Tak tahu arah tak tahu waktu
Tanpa petunjuk
Tiada penolong satu pun kecuali Satu
Ilmu…


2006